Batam,
Oktober 2020 tim PKM-M (Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) Politeknik Negeri Batam yang berjumlah 5
(lima) orang terdiri dari Rahma Anarullah sebagai ketua tim, yang beranggotakan Fika Marionas Saputra, Charles Dwi Kurnianto, Wulan Pudji Lestari dan Vanny Zairotul Amanah
dengan didampingi bapak Kamarudin, ST., M.T. selaku dosen pendamping telah
melaksanakan program pengabdian secara daring (online) tentang
pemanfaatan buah mangrove menjadi olahan makan kepada masyarakat pulau Buluh.
Buah mangrove sendiri beraneka
ragamjenis nya, salah satunya buah lindur (bruguiera gymnorrhiza) yang
terdapat di salah satu pulau yang ada di Kepulauan Riau, tepatnya di daerah
sekitar pulau Buluh.Buahnya yang melimpah tapi masih banyak masyarakat yang tidak
tahu cara memanfaatkannya seperti masyarakat pulau buluh itu sendiri. Selain
itu juga masih banyak orang yang tidak mengetahui khasiat dan kandungannya,
siapa sangka buah yang sering jadi makanan monyet itu ternyata memiliki
kandungan berupa karbohidrat yang tinggi.
Pelaksanaan program ini bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyakarat sekitaran pulau Buluh, selain itu juga
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada disana yaitu dengan memanfaatkan buah mangrove
jenis lindur menjadi olahan makanan seperti dodol dan coklat, serta untuk melestarikan
ekosistem mangrove yang ada dipulau Buluh.Produk olahan dodol dan coklat ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila dijual, melihat didaerah sekitaran Kepri belum punya produk olahan serupa dan bukan itu saja dengan adanya produk tersebut kami berharap bisa membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat pulau buluh. Kondisi sebagian besar masyarakat disana saat ini bermata pencarian sebagai nelayan, yang apabila pada masa panceklik tak bisa mencari ikan hanya bisa meminjam uang kepada pengepul ikan.
Pada program ini kami telah melakukan observasi sejak bulan desember 2019, kemudian dilanjutkan dengan mensosialisasikan serta mengadakan mangrove show dan pendampiangan cara mengelolah buah lindur menjadi coklat dan dodol melalui daring (via Zoom dan WhatsApp) yang kami lakukan pada bulan september sampai
dengan oktober 2020.Setelah kami melakukan beberapa program pelatihan tersebut sudah ada beberapa masyarakat yang paham tentang
cara pengolahannya, bukan itu saja ada juga masyarakat yang sudah bisa membuat produk itu secara mandiri dirumah mereka masing-masing. Besar harapan kami untuk menjadikan produk olahan dari buah lindur ini untuk menjadi pioner disekitaran Kepulauan Riau.
Penulis : Tim PKM-M Polibatam
0 komentar:
Posting Komentar