Mahasiswa
Polibatam Ingin Jadikan “Nongsa Poenya” sebagai Oleh-Oleh Khas Batam
Batam – Empat mahasiswa Politeknik Negeri Batam yang
tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian kepada
Masyarakat dengan judul “Pendampingan
Konsultasi dan Pendampingan Kewirausahaan Masyarakat Nelayan dan Inkubator
Bisnis” melakukan pengabdian kepada masyarakat nelayan di RW 007 Teluk Mata
Ikan Kampung Tua, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Minggu (24/6).
Dalam pelaksanaan program yang didanai oleh DIKTI
ini, Lioni Asmirelda, Niki Moktika Dwi Megawati, Yokhebed Rajagukguk dan Yoseph
Felix Rahardjo ini dibantu oleh lima
mahasiswa lain sebagai tenaga relawan dan didampingi dua orang dosen pembimbing.
Mereka mengajarkan bagaimana mengolah hasil laut menjadi produk yang memiliki
nilai jual lebih tinggi. Nugget ikan rumput laut dan abon gonggong menjadi output dari pelaksanaan PKM – M.
Terhitung 17 orang peserta merupakan istri nelayan dan ibu-ibu PKK wilayah
setempat.
Hal ini menjadi solusi tepat dengan kondisi tempat
tinggal masyarakat Kampung Tua Nongsa yang berada di pesisir pantai Teluk Mata
Ikan. Kerap kali ketika mendapat hasil laut berupa ikan, gonggong maupun
kepiting yang banyak, masyarakat hanya akan mengonsumsi sendiri hasil laut yang
didapat. Berangkat dari sinilah, kelompok PKM – M yang diketuai oleh Lioni
ingin membantu menambah penghasilan masyarakat Kampung Tua Nongsa dengan
mengajarkan istri – istri nelayan dan ibu – ibu PKK berwirausaha lewat bisnis
nugget ikan rumput laut dan abon gonggong berlabel “Nongsa Poenya”.
“Kami ingin dengan adanya pendampingan ini, apa yang
telah kami bagikan serta alat vacuum
sealer yang juga kami inventariskan kepada masyarakat nelayan kampung tua
nongsa membuat masyarakatnya mampu berwirausaha secara mandiri kedepan lewat
bisnis makanan olahan hasil laut yang mereka dapat, bahkan mampu bersaing di
pasaran menjadi oleh – oleh khas batam dengan gonggong sebagai icon-nya” pungkas Lioni.
Tak hanya proses pembuatannya saja yang mereka
ajarkan, namun mulai dari menyusun rencana bisnis, pengemasan sampai pada
pemasaran produk. Ditambah lagi, mereka merupakan mahasiswa berprogram – studi
akuntansi sehingga juga turut membekali warga disana perihal pembukuan
sederhana. Bagaimana cara mereka mencatat dan mengelola keuangan mereka kelak
ketika menjalankan bisnis makanan olahan berbahan dasar ikan dan gonggong ini.
Masyarakat setempatpun mengikuti kegiatan ini dengan
semangat dan penuh antusias. Semua ibu-ibu yang hadir turun tangan
mempraktekkan pembuatan nugget ikan dan abon gonggong. Mereka pun aktif
bertanya selama kegiatan berlangsung. Bersamaan dengan kegiatan ini pula, bapak
– bapak Kampung Tua Nongsa sedang mengadakan gotong royong pembersihan
lingkungan, dan mahasiswa polibatam turut ambil bagian didalamnya. (yk)