Batas Waktu
Karya : Thiffany Ruth
“Sadarlah aku ada”
Masih
sama seperti malam – malam sebelumnya gadis malang itu berkelahi dengan waktu.
Diana adalah mahasiswa teknik kimia disalah satu Universitas Swasta di
Bandung, Ia adalah gadis cantik yang
sangat santun dan pintar, teman – temannya
sangat senang bergaul dengannya. Dinda juga memiliki intelektual yang
tinggi sehingga banyak dosen yang bangga terhadapnya. Namun, kehidupan di rumah
berbanding terbalik, sesuatu yang tidak seorang anak pun menginginkannya. Ia
tak pernah sekalipun dianggap ada oleh kedua orangtuanya, apapun yang ia
lakukan dianggap sebagai suatu kesalahan, perlakuan yang tidak adil menjadi
santapan hariannya.
Diana
selalu mendapat perlakuan kasar dari kedua orang tuanya, tanpa sebab yang
berarti hal itu terjadi. Ia hanya bisa menghapus air matanya dan memendam luka
yang dalam “Setidaknya anggap aku ada” kata – kata yang selalu diucapkannya saat ia
terluka. Namun, tak ada sandaran nyawa di sampingnya, hanya kamar kosong
berdebu yang menemani gadis cantik itu.
Kegiatan
kampus yang padat membuatnya harus pulang larut malam untuk mempersiapkan acara
yang dipertanggung jawabkan kepadanya. Sepanjang perjalanan kerumah wajah yang
ketakutan dan panik membalut wajah lembutnya, namun Diana tetap berusaha kuat
untuk menghadapi kedua orang tuanya. Sesampainya di rumah, perlakuan kasar dari
Ayahnya kembali didapatkannya. Beberapa luka pukulan yang dalam ditahannya
seolah-olah ia adalah manusia batu yang tak merasakan sakit. Tetap berusaha
menjelaskan namun tak satupun kalimat yang dianggap berarti, “maafkan aku, Ayah” sembari menahan air
mata dan sakit hati, ”dasar anak tak
berguna, tak tau diri” kemudian Ayahnya pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Pagi
ini, cuaca sangat tidak bersahabat. Hujan turun begitu deras, namun detik jam
memaksanya untuk pergi segera agar tidak terlambat masuk ke mata kuliah
kesukaannya itu. Segera ia ke ruang tamu dan meminta izin untuk berangkat
kepada orangtuanya. Namun, salamnya tak bersambut, dengan berat hati ia
melangkahkan kakinya menuju sepeda motor
kesayangannya. Di perjalanan ia menangis dengan kuat meluapkan semua sakitnya “Tuhan, bolehkah aku bertemu dengan mu?”. Tiba – tiba mobil
pengangkut barang menabraknya. Seolah tertidur tenang saat kejadian itu, ia
membayangkan Ibu dan Ayahnya memeluknya, Tuhan terasa begitu dekat dengannya.
Sesampainya
di rumah sakit, Diana harus merelakan
nyawanya yang tak tertolong di perjalanan. Ia kehilangan banyak darah, Diana
kembali kepada Tuhan dan tidak merasakan
lagi penderitaannya. “Maaf Bu, Saya sudah
berusaha, Tapi Tuhan berkehendak lain”.
Kedua
orang tuanya menangis dan tidak percaya Diana telah tiada dan tak ada waktu
lagi untuk mengubah semuanya. Tak ada yang tersisa hanya penyesalan terbesar yang tak bisa dikatakan. Setelah
pemakaman, orangtua Diana masuk ke kamar Diana, mereka membuka buku diary nya yang bertuliskan:
“ Ma, aku lelah tak
bisakah kau memelukku untuk melepas beban ini
Kembalikan saja aku
kepada Tuhanku
Seandainya aku disana
aku tidak akan terluka
Ma, aku dituntut menjadi sempurna oleh dunia
Diluar sana aku
merasakan keindahan yang luar biasa dari Tuhan
Tapi mengapa di rumah
semua berbeda, semua seolah tak nyata
Kehidupan di luar
sesekali membuat ku lelah dengan jiwa
Sepanjang jalan aku
berdoa sebuah tawa di rumah
Ternyata tamparan dan
hinaan terus menjatuhkan, usahaku tak berarti
Ku coba lari ke suatu
tempat untuk berdiam di sana
Dengan hayalan melihat
mu tertawa dan sadar “aku ada”
Tapi waktu tak lama, Tuhan
membatasi waktu ku memintaku untuk pulang
Kita nanti akan berada
di dunia yang tak sama
Tapi, aku tetap
mencintai kalian”.
Dear
Diary ~Diana~
Kedua
orangtuanya menagis dengan kuat, penyesalan yang sia – sia menyelimuti mereka,
kini Diana telah tiada.
Although on the face of it, the injection molding process could appear simple, there are many of|there are numerous} parameters which need to be tightly controlled to ensure the overall quality of the plastic elements produced. Understanding the method and parameters in some depth will assist manufacturers to identify plastic elements producers who Crotchless Panties for Women can present the quality and consistency they want. Liquid crystal polymers are used for injection molding thin-walled parts and very small elements.
ReplyDelete