Pemuda dan
Peradaban
Oleh
: Nur Eliza

Apakah yang terlintas di dalam benak dan pikiran kita ketika
disebut kata Pemuda?
Sebagian besar diantara kita pasti berpikir bahwa pemuda adalah generasi penerus, generasi berikutnya dan pemuda adalah agen perubahan.
Namun, dengan kondisi pemuda saat ini dimana moral generasi muda bangsa Indonesia berada
dititik paling rendah. Terlihat dari keadaan dimana mereka para Pemuda lebih
memilih pergaulan bebas, seks bebas, LGBT dan narkotika sebagai ajang untung bersenang-senang. Penyematan sebagai agen perubahan bagi pemuda amat tidak
pantas. Sementara jika kita kaji lebih dalam lagi, Pemuda merupakan tonggak
dari sebuah peradaban suatu bangsa .
Bisa kita lihat pada masa penjajahan, para pemuda rela
mengorbankan jiwa dan raganya demi
mempertahankan bangsa Indonesia dari genggaman penjajah. Boedi Utomo, Trikora
Dharma, Jong Java dan organisasi pemuda lainnya menjadi saksi atas perjuangan
mereka. Hingga hasilnya, deklarasi proklamasi bisa dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan M. Hatta. Berbeda dengan
keadaan pemuda pada zaman sekarang, yang masa mudanya dihabiskan
untuk berfoya-foya.
Jika kita berkaca pada sejarah islam, kita akan melihat
betapa banyak para intelektual muda yang berperan dalam
kemenangan agama islam. Ribuan tahun lalu, Rasulullah sholallau’alaihi wasallam
mengangkat Usamah bin Zaid yang saat itu berumur 18 tahun
sebagai Komandan Perang
memimpin para sahabat yang usianya jauh lebih tua darinya.
Lalu, pada abad 14 dunia kembali dicengangkan oleh aksi seorang pemuda dengan
ide fantastisnya. Pemimpin yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada pada tanggal 20 Jumadil
Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei 1453 M,
yang ketika berusia 21 tahun
setelah sekian abad ummat Islam berusaha untuk menaklukkannya.
setelah sekian abad ummat Islam berusaha untuk menaklukkannya.
Beliau adalah Sultan Muhammad Al-Fatih, yang
keberadaannya telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah
sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Tampak
jelas bahwa peran pemuda dalam peradaban suatu bangsa amat sangat penting sampai-sampai Bung Karno, Presiden Republik Indonesia
Pertama berkata “Berikan aku sepuluh Pemuda maka akan aku Guncang
Dunia”.
Pemuda merupakan pilar kebangkitan bangsa. Dengan demikian,
sungguh banyak kewajiban, tanggung jawab, dan Amanah yang harus ditunaikan dari
seorang Pemuda. Upaya menciptakan generasi muda yang
tangguh dapat dilakukan dengan bimbingan orang tua, pendidikan dengan bimbingan
dari guru dan di lingkungan masyarakat dengan mengadakan organisasi pemuda yang
positif dan adanya pengawasan dari tokoh masyarakat.
Dari pemaparan diatas, pemuda dituntut untuk berfikir, banyak bergerak,
bekerja serta bijak dalam menentukan sikap, dan yang paling utama adalah maju
untuk menjadi penyelamat juga hendaknya mampu menunaikan hak-hak rakyat dengan baik. Dan awal dari itu semua adalah
kesadaran dari diri pemuda itu sendiri.
0 komentar:
Post a Comment