
Hatiku Telah Patah
Oleh : Jonathan
Steven Siahaan
12 tahun telah ku lalui
tanpa kehadiranmu yang selalu kurindukan, saat ku sakit dan tak mungkin akan
bertahan di dunia. Aku pun berkata dalam hati,
“Harus kuat, harus semangat, lawan dia yang selalu ganggu kamu, AYO !! “
“Harus kuat, harus semangat, lawan dia yang selalu ganggu kamu, AYO !! “
Setiap kata yang
kau ucap, ku selalu ingin kau
mengucapkannya hingga saat ini, ku selalu ingin kau membisikan kata cinta yang
ada di dalam hati kecil mu. Kau menyanyikan lantunan-lantunan lagu yang indah
yang membuatku tidur bersama bintang yang terang, ku bermimpi kau akan pergi meninggalkanku,
namun ku tak ingin dan sangat tidak ingin kau meninggalkan diriku namun saat ku
terbang,
“Apa
yang sangat tidak ingin kulihat ternyata terjadi di depan mataku, Jeritan dan
rintihan sangat terlihat dan terdengar di telingaku, kau sangat terlihat kejam,
kau sangat terlihat jahat ! “
Kau sangat terlihat tak punya hati,
kau tak berpikir bahwa dia adalah orang yang kau sayang, seolah-olah kau tidak pernah mencintainy yaitu IBU. Lalu tanpa berfikir lagi kau
meninggalkan kami, meninggalkan kami yang sangat mencintai dia yang menyayangi
dirimu. Ibu tak pernah membenci dirimu, dia sudah memaafkan dirimu yang telah
jahat dan ternyata kau telah mengkhianati dirinya.
5 tahun telah berlalu dan menjalani
hidup tanpa dirimu. Aku dan ibu hanya tinggal berdua di sebuah rumah yang masih
kami sewa. Ibu bekerja sebagai tukang jahit si sebuah pabrik yang memproduksi
pakaian anak-anak Saat itu aku berumur 8 tahun, di pagi hari saat itu membantu
ibu mencuci pakaian dan ku bertanya dalam hati, “kenapa hingga sekarang dia tidak pernah melihat ku tak perah mencari
ku, apa dia tidak merindukan aku ?“ Saat itu aku selalu berharap saat dia
mencariku, ku akan mengatakan bahwa aku sangat merindukan dirimu dan ku akan
bercerita bahwa kini gigi ku sudah tidak ompong lagi, kulit ku sudah tidak
hitam seperti dulu lagi, lalu rambut yang dulu susah disisir karena ikal
sekarang tak lagi begitu. Sangat ingin aku mengatakan dan ingin sangat
bercerita denganmu. Ku sangat merindukan dirimu, jawaban yang selalu ku katakan
dan akan selalu ku katakan adalah ku selalu merindukanmu. Saat ku berdoa aku
selalu mengatakan , “Tuhan ku sangat
merindukan dirinya, ku bertanya pada hati kecilku bagaimana keadaan dirinya,
apa dia sudah makan, apa dia tidur nyenyak”. Saat kau meninggalkanku, saat
itu adalah patah hati terbesarku. Hatiku seperti teriris pisau, ku merasa kau
seperti memasukkan jarum yang melukai hatiku. Namun, jika kau bertanya pada
diriku apakah ku membenci dirimu, aku sama sekali tidak pernah benci pada
dirimu, kau selalu ada di dalam hatiku. Satu janji dalam hidupku, jika aku
kelak nanti sukses aku akan mencari dirimu, dirimu yang sangat aku rindukan, dirimu yang dulu menjadi superhero di setiap
hari. (Js)
0 komentar:
Posting Komentar