Kaget
Oleh
: Yokhebed Rajagukguk
Letih yang dirasakan oleh tubuhku sekarang rupanya
tidak dirasakan oleh jiwaku. Ia merasa senang sekaligus bingung. Iya bingung.
Perasaan, padat sekali jadwal kehidupan yang sekarang. Semenjak status
ke-siswa-an ku telah berubah menjadi maha-siswa. Masih terbungkus aku dengan
almamater kampus, tertidur lelap aku tanpa membasuh tubuh maupun wajahku. Jarak
antara malas dan letih yang tipis selalu jadi alasan ampuh ku untuk tetap
melakukan kebiasaan baru yang buruk ini.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku, pulang dalam
kesendirian membawa kendaraan roda dua diujung malam. Melintasi sebuah waduk di
kotaku yang memiliki kesan horror. Akibat mengerjakan tugas kesekretariatan magang
organisasi mahasiswa yang baru-baru ini ku ikuti. Dag dig dug ser awalnya, ku
kerahkan otot tangan kanan ku untuk menarik gas motor sekencang-kencangnya
karna jalanan sepi ini sering kali diberitakan membawa banyak tindakan
kriminalitas di daerah waduk yang diberi
nama Sei Ladi ini.
Ternyata saat sudah ku melewatinya, tidak seseram
yang dikatakan orang-orang ataupun tidak seliar imajinasiku. Jembatan di Sei Ladi
itu cukup terang dimalam hari lagipun terlihat beberapa orang sedang memancing.
Dan lampu jalan diseberang sana berjejer, ku tatap lama. Indah betul! Lambat
laun dengan hari-hari ku yang terus begini, pergi pagi pulang malam. Untung
saja pulang, karna ada pula yang sampai menginap di kampus karna
kegiatan-kegiatan yang mereka ikuti ataupun mempersiapkan sebuah acara
organisasi yang akan mereka selenggarakan. Akupun terbiasa dan tak takut lagi.
Bahkan sengaja ku perlambat laju kendaraan ku untuk melihat air waduk yang
memantulkan pepohonan disekitarnya oleh lampu jalan. Ah, Menenangkan jiwa.
Sebenarnya, sebagai mahasiswa baru tugas akademis ku
disemester awal ini tidak terlalu membebani. Dosen-dosen nya asik dan
teman-teman sekelasku pun tak kalah seru. Yang membuat ku pusing mengatur
jadwal adalah kegiatan-kegiatan kampus diluar kelas. Mengikuti seminar, rapat
umum, rapat khusus pengurus inti, nge-print
ratusan lembar ku rasa. Mulai dari undangan sampai proposal yang harus
mengalami revisi 4 kali baru dapat disebarkan ke sponsor. Tertawa sendiri ku
dibuatnya, kupikir sudah sempurna ternyata tidak. Ku perbaiki revisi-revisi
nya. Tapi ada saja ke-khilafan yang ku perbuat dalam proposal itu. Jeli sekali
kakak tingkat ku ini dalam memeriksanya,
maklumlah beliau sudah handal. Diperebutkan badan legislatif mahasiswa dan
himpunan mahasiswa jurusannya untuk diangkut menjadi sekretaris mereka. Wah sebegitu
terkenal ia akan kehebatannya dibidang kesekretariatan. Salut…
Mengikuti seminar sebenarnya tak terlalu penting,
hanya saja kabar buruk yang kami dengar menyatakan bahwa kami sebagai mahasiswa
harus mengumpulkan poin keaktifan untuk dapat wisuda nanti. Dan mengikuti
seminar ini menyumbangkan satu poin bagi kami. Dan aku suka ikut-ikutan saja
apabila teman-teman ku mengajak. Belakangan aku juga menjadi tim sukses kelas
dalam hal surprise ulang tahun
anak-anak kelas.
Berdekatan dengan kegiatan-kegitaan tersebut banyak
juga lomba-lomba dan oprec alias open
recruitment yang diadakan dikampus ini. Salah satunya, aku mengikuti lomba news casting yang diadakan unit kegiatan
mahasiswa berbasis bahasa inggris dikampus baruku ini. Tanpa persiapan yang
hakiki, pagi-pagi aku bangun dan mengikuti lomba itu disalah satu ruangan kampus.
Membaca rangkaian tulisan berjalan dilayar, semampu ku dengan bekal pengucapan
berbahasa inggris yang dahulu sempat dilatih di tempat kursus bahasa inggris
serta kepercayaan diriku yang memang selalu tumpah-tumpah dimanapun ku berada.
Juga tak lupa selipan komat-kamit doa ku naikkan, walaupun percaya diri…aku pun
tetap nervous. Akhirnya saat
diumumkan, siapa yang sangka aku menjadi juara nya. Hahaha tertawa aku sembari
kuucapkan syukurku pada Tuhan.
Dalam waktu yang bersamaan dengan kepanitiaan ku
sebagai mahasiswa magang organisasi, aku juga mengikuti open recruitment
menjadi seorang Master Ceremony untuk
wisuda kakak tingkat kami tahun ini. MC yang dicari ialah MC pembaca nama
wisudawan, sebab mereka sudah memiliki MC utamanya. Aku dan kedua orang teman
sekelasku sepakat untuk ikut. Lagi lagi dengan bermodal kan ke percaya dirian
dan suara yang ku bulat-bulatkan seperti MC resmi pada biasanya, serta doaku
didalam hati meloloskan ku menjadi MC pembaca nama wisudawan tahun ini. Aku dan
seorang temanku. Seorangnya lagi tidak lolos. Mungkin tahun depan kesempatan
akan berpihak padanya.
Begitulah gambaran kegiatan yang ku jalani,
seringkali bertabrakan dan seperti sedang dikejar-kejar rasanya. Membuat tubuh
ku terkejut dan kelelahan. Tapi senang saja rasanya. Satu yang paling ku ingin
saat sampai dirumah adalah pacar ku yang posesif. Yaitu kasurku. Ku hempaskan
tubuhku dalam pelukannya, tak lagi ku pikirkan tentang mandi dan seperangkat
ritual malam seperti sikat gigi. Lalu terlelap.
0 komentar:
Posting Komentar