Sabtu, 24 Februari 2018

Kaget

Kaget
Oleh : Yokhebed Rajagukguk

Letih yang dirasakan oleh tubuhku sekarang rupanya tidak dirasakan oleh jiwaku. Ia merasa senang sekaligus bingung. Iya bingung. Perasaan, padat sekali jadwal kehidupan yang sekarang. Semenjak status ke-siswa-an ku telah berubah menjadi maha-siswa. Masih terbungkus aku dengan almamater kampus, tertidur lelap aku tanpa membasuh tubuh maupun wajahku. Jarak antara malas dan letih yang tipis selalu jadi alasan ampuh ku untuk tetap melakukan kebiasaan baru yang buruk ini.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku, pulang dalam kesendirian membawa kendaraan roda dua diujung malam. Melintasi sebuah waduk di kotaku yang memiliki kesan horror. Akibat mengerjakan tugas kesekretariatan magang organisasi mahasiswa yang baru-baru ini ku ikuti. Dag dig dug ser awalnya, ku kerahkan otot tangan kanan ku untuk menarik gas motor sekencang-kencangnya karna jalanan sepi ini sering kali diberitakan membawa banyak tindakan kriminalitas di daerah waduk  yang diberi nama Sei Ladi ini.
Ternyata saat sudah ku melewatinya, tidak seseram yang dikatakan orang-orang ataupun tidak seliar imajinasiku. Jembatan di Sei Ladi itu cukup terang dimalam hari lagipun terlihat beberapa orang sedang memancing. Dan lampu jalan diseberang sana berjejer, ku tatap lama. Indah betul! Lambat laun dengan hari-hari ku yang terus begini, pergi pagi pulang malam. Untung saja pulang, karna ada pula yang sampai menginap di kampus karna kegiatan-kegiatan yang mereka ikuti ataupun mempersiapkan sebuah acara organisasi yang akan mereka selenggarakan. Akupun terbiasa dan tak takut lagi. Bahkan sengaja ku perlambat laju kendaraan ku untuk melihat air waduk yang memantulkan pepohonan disekitarnya oleh lampu jalan. Ah, Menenangkan jiwa.
Sebenarnya, sebagai mahasiswa baru tugas akademis ku disemester awal ini tidak terlalu membebani. Dosen-dosen nya asik dan teman-teman sekelasku pun tak kalah seru. Yang membuat ku pusing mengatur jadwal adalah kegiatan-kegiatan kampus diluar kelas. Mengikuti seminar, rapat umum, rapat khusus pengurus inti, nge-print ratusan lembar ku rasa. Mulai dari undangan sampai proposal yang harus mengalami revisi 4 kali baru dapat disebarkan ke sponsor. Tertawa sendiri ku dibuatnya, kupikir sudah sempurna ternyata tidak. Ku perbaiki revisi-revisi nya. Tapi ada saja ke-khilafan yang ku perbuat dalam proposal itu. Jeli sekali kakak tingkat ku ini  dalam memeriksanya, maklumlah beliau sudah handal. Diperebutkan badan legislatif mahasiswa dan himpunan mahasiswa jurusannya untuk diangkut menjadi sekretaris mereka. Wah sebegitu terkenal ia akan kehebatannya dibidang kesekretariatan. Salut…
Mengikuti seminar sebenarnya tak terlalu penting, hanya saja kabar buruk yang kami dengar menyatakan bahwa kami sebagai mahasiswa harus mengumpulkan poin keaktifan untuk dapat wisuda nanti. Dan mengikuti seminar ini menyumbangkan satu poin bagi kami. Dan aku suka ikut-ikutan saja apabila teman-teman ku mengajak. Belakangan aku juga menjadi tim sukses kelas dalam hal surprise ulang tahun anak-anak kelas.
Berdekatan dengan kegiatan-kegitaan tersebut banyak juga lomba-lomba dan oprec alias open recruitment yang diadakan dikampus ini. Salah satunya, aku mengikuti lomba news casting yang diadakan unit kegiatan mahasiswa berbasis bahasa inggris dikampus baruku ini. Tanpa persiapan yang hakiki, pagi-pagi aku bangun dan mengikuti lomba itu disalah satu ruangan kampus. Membaca rangkaian tulisan berjalan dilayar, semampu ku dengan bekal pengucapan berbahasa inggris yang dahulu sempat dilatih di tempat kursus bahasa inggris serta kepercayaan diriku yang memang selalu tumpah-tumpah dimanapun ku berada. Juga tak lupa selipan komat-kamit doa ku naikkan, walaupun percaya diri…aku pun tetap nervous. Akhirnya saat diumumkan, siapa yang sangka aku menjadi juara nya. Hahaha tertawa aku sembari kuucapkan syukurku pada Tuhan.
Dalam waktu yang bersamaan dengan kepanitiaan ku sebagai mahasiswa magang organisasi, aku juga mengikuti open recruitment menjadi seorang Master Ceremony untuk wisuda kakak tingkat kami tahun ini. MC yang dicari ialah MC pembaca nama wisudawan, sebab mereka sudah memiliki MC utamanya. Aku dan kedua orang teman sekelasku sepakat untuk ikut. Lagi lagi dengan bermodal kan ke percaya dirian dan suara yang ku bulat-bulatkan seperti MC resmi pada biasanya, serta doaku didalam hati meloloskan ku menjadi MC pembaca nama wisudawan tahun ini. Aku dan seorang temanku. Seorangnya lagi tidak lolos. Mungkin tahun depan kesempatan akan berpihak padanya.
Begitulah gambaran kegiatan yang ku jalani, seringkali bertabrakan dan seperti sedang dikejar-kejar rasanya. Membuat tubuh ku terkejut dan kelelahan. Tapi senang saja rasanya. Satu yang paling ku ingin saat sampai dirumah adalah pacar ku yang posesif. Yaitu kasurku. Ku hempaskan tubuhku dalam pelukannya, tak lagi ku pikirkan tentang mandi dan seperangkat ritual malam seperti sikat gigi. Lalu terlelap.
 

0 komentar:

Posting Komentar