Aku
Hanya Ingin Taat
Oleh
: Puspa Kartikaning Wikono
Bismillahirahmanirahim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Sahabat
ku yang dirahmati allah, ketahuilah setiap manusia pasti mempunyai masa lalu.
Setiap manusia pernah memiliki masalalu yang kelam, bahkan dititik terhina
sekalipun. Setiap manusia pun berhak untuk berubah, berubah meninggalkan masa
lalunya demi masa depannya yang lebih baik. Aku pun pernah berada di masa itu,
masa penuh kejahiliyahan. Masa dimana aku menutup diri dari syariat, masa
dimana aku sering mengumbar aurat. Aku pernah di posisi itu, dimana aku
menganggap yang benar adalah menjilbabi hati dahulu dari pada menjilbabi fisik
namun akhlaknya masih berantakan. Masa dimana memakai jilbab ketat dan punuk
unta menjadi tabiat. Masa dimana aku menganggap mereka yang gemar membicarakan
perihal agama adalah orang yang ku anggap sok suci dan fanatic agama. Masa
dimana aku berkubang dalam maksiat, menjadi aktivis pacaran padahal sebenarnya
aku mengetahui allah melaknat. Astagfirullahalazim… betapa banyak dosa di masa
lalu yang sangat malu bila dingat, betapa hinanya masa itu jauh dari syariat.
Betapa malunya diri, sering meminta lalu allah kabulkan tapi diri masih lancar
menggelar maksiat. Astagfirullahalazim.. ampuni hamba yaallaah, yang sering
melupakan mu. Hingga saat ini allah menyadarkan ku, ia berikan ku hidayah yang
tak pernah ku duga sebelumnya. Dimulai dari ia sadarkan ku bahwa aku terjebak
cinta yang salah, terjebak dengan orang yang salah. Allah berikan hati ini
kecewa, lalu di balik kecewa aku pun berfikir “betapa baiknya allah ia jauhkan
dan tunjukkan aku dari cinta salah. Dari orang yang tak tepat. Dari orang yang
hanya mengajak ku kepada maksiat” kemudian akupun merasa malu pada allah.
Hingga aku memutuskan untuk berubah. Merubah segala sesuatu yang salah.
Perlahan aku pun mulai hijrah, meninggalkan pakaian yang ketak dan hijab
fashion kekinian.
Akan
tetapi jalan hijrah tak selamanya mulus, allah menguji dengan caci dan maki
manusia. Apakah hambanya tetap istiqomah dalam hijrah atau tidak. Banyak mereka
yang berkata : “WIHH, KENAPA NIH BERUBAH? EFEK PUTUS CINTA YA?”
“APAAN
SIH PAKE ROK KAYAK ANAK SMA!! JANGAN JANGAN ITU ROK SEKOLAHNYA DULU. HAHAHA”
“ITU
JILBAB APA SELIMUT? LEBAR AMAT?”
“ALAH
SOK ALIM, PALING JUGA NTAR BALIK LAGI!”
“SOK
AGAMIS BANGET PADAHAL BARU HIJRAH”
“YAELAH
NGAPA LU? TOBAT YAK”
“WAH
TANDA TANDA NIH NGIKUT ALIRAN”
“PALING
SOK HIJRAH CUMA BUAT NARIK PERHATIAN ORANG DOANG”
Sungguh
hanya allah lah yang mengetahui bagaimana perih dan sakitnya hujatan dan
caciaan bertubi tubi. Marah? Ya awalnya aku marah. Menangis? Sudah pasti!!
Rasanya ingin menyerah dan menganggap semuanya adalah sia sia. Tapi ketahui
lah, bahwa allah maha menguatkan. Aku teringat kisah Baginda Rasullulah
Shallallahu Alaihi wa sallam, yang juga sama dalam hal menyebarkan agama islam.
Dihina, dicaci dan dimaki bahkan di lempar batu sekali pun Rasullulah Shallallahu Alaihi wa sallam tetap
tak kenal lelah menyebarkan agama allah. Maka dari itu aku pun termotivasi
untuk tetap terus melanjutkan hijrah ini. Biarlah keluarga menentang,
lingkungan mencaci dan memaki tapi aku tetap bersama allah. Ketahuilah sahabat aku hanya ingin taat. Aku hanya ingin
bertobat, memperbaiki masalalu yang penuh dengan maksiat. Maka sampai hari ini pun allah masih
menguatkan ku, aku pun berfikir untuk apa memikirkan penilaian manusia.
Penilaian bukan berdasarkan pada mereka (manusia) melainkan pada allah. Insyaallah
aku melakukannya lillahitala hanya karna allah.
Maka
dari itu sahabat, hargailah proses hijrah seseorang karena engkau tidak pernah
tahu seberapa sulitnya ia mencoba melupakan masa lalunya. Maka jangan pernah
sedikit pun engkau ungkit masa lalunya, karena ia sudah tak lagi tinggal
disana. Jangan hakimi aku karena masa laluku tapi rangkulah aku dalam perubahan
mulia ini. Pesan untuk mu sahabat, jika engkau mengenalku sebelum hijrahku,
maka bantulah aku untuk menutup aib-aib ku. Semoga allah selalu merahmatimu,
dan memberikan hidayah kepada mu yang belum berhijrah. Ketahui lah kawan, dunia
ini hanya sesaat, janganlah terpengaruh tipu daya muslihat. Akhirat lah nanti
yang akan kekal. Lalu, sudah sampai mana kah persiapan mu dalam menuju
kematian?
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh J
0 komentar:
Post a Comment