Wanita
Happy
Oleh : Famela Nandita
Dunia
SMA adalah dunia yang paling indah, dunia dimana aku di pertemukan dengan
teman-teman yang selalu ada dalam hidupku bahkan bertahun-tahun setelah menanggalkan
seragam putih abu-abu. Namun, itu adalah masa laluku. Dan sekarang, dunia yang
ku hadapi adalah dunia yang juga menyimpan seribu kenangan yang tak kalah manis
dari masa SMA ku.
Aku di pertemukan dengan orang-orang yang berpendidikan dan berakhlak baik yang
mungkin selalu ada dalam hidupku. Disini aku akan bercerita tentang teman di
sekitarku.
Awalnya, kita adalah orang yang
tidak saling kenal satu sama lainnya. Bahkan dari kita ada yang berasal dari
luar pulau tempat dimana kita berpijak saat ini. Kita sama-sama orang asing
yang baru memulai perjuangan hidup. Sapaan sederhana dan jabat tangan mengawali
percapakan dan perkenalan kita pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, semua
tingkah laku yang gokil, gila, dan gelak canda tawa yang kita ciptakan bersama
seolah-seolah mengubah status kita dari orang asing menjadi sahabat. Hingga
kita menamai diri kita sebagai Wanita
Happy.
Aku sendiri tidak tahu
asal mula kenapa kami memberi nama seperti itu karena yang telintas hanyalah
nama tersebut yang terdengar unik dan lucu.
Karena salah satu dari
anggota kami laki-laki yang selalu membuat kami happy. Wanita Happy
terdiri dari tujuh
orang, enam orang perempuan dan satu orang laki-laki. Aku
sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka yang begitu baik, pengertian,
tulus, dan perhatian. Dan Aku tak lagi ragu berbagi keluh kesah tentang
berbagai macam permasalahanku kepada mereka, mulai dari perkara masa lalu ku,
kuliah sampai pacar yang tak kunjung datang. Begitu pula dengan mereka yang
mulai nyaman menceritakan lika-liku asmara sampai dengan masalah keluarga. Terkadang,
aku berpikir apa yang membuat persahabatan kita terjalin erat. Namun, sikap
mereka yang penuh canda tawa sangat pas dengan kebiasaanku yang memang tidak
pernah mau ambil pusing dengan segala masalah yang ada kecuali masalah pribadi
ku.
Berbagai
tugas kuliah yang ada membuat kedekatan kita semakin erat. Kita sering terlibat
dalam satu kelompok dan bahkan enggan untuk dipisahkan. Disetiap waktu luang
atau waktu libur kita sering meluangkan waktu untuk keluar atau jalan bersama
dan meciptakan obrolan spontanitas yang berujung tawa dan tangisan galau. Selain itu, obrolan kita tidak berhenti ketika
kita bertatap muka secara langsung, melainkan di grup social media seperti Whatsapp,
dan line. Digrup ini kita dapat
meciptakan topik obrolan yang isi nya bisa macam-macam dan kebanyakan isi nya
adalah hal-hal absurd yang kalo
dilogika kan sebenarnya tidak masuk akal.
Semua hal yang belum di ungkapan ketika kita bertatap muka dapat kita
tuangkan melalui grup social media
ini, mulai dari diskusi tugas kuliah, diskusi untuk mengatur surprise ulang tahun salah satu dari
kami, hingga curhat tentang masalah yang dihadapi.
Terimakasih sahabat, telah menjadi
bagian dari skenario yang tuhan berikan dalam hidupku. Aku berharap
persahabatan kita tidak hanya sampai pada saat masa kuliah saja. Perjuangan
kita masih panjang, banyak hal yang harus kita lewati bersama, mulai dari tugas
kuliah hingga pada saat nya dimana kita akan menghadapi tantangan dunia
akademik yang semakin berat yaitu dunia ketika kita mengerjakan skripsi. Skripsi
adalah puncak dari segala hal yang kita pelajari selama bertahun-tahun. Aku
harap kalian akan selalu ada ketika kita membutuhkan satu sama lainnya untuk
menceritakan bagaimana perjuangan kita dalam menyusun skripsi nantinya hingga
kita sampai pada titik pengorbanan yang terakhir dan berujung dengan kebahagian
yaitu kita semua berhasil mendapatkan gelar sarjana dan lulus bersama. Dan aku
selalu berharap bahwa masing-masing dari kita suatu saat nanti pasti akan
sukses, dan kita akan bertemu lagi pada hari ketika kita sudah menjadi lebih
baik dari hari ini. Amin..