Membuat
bros – Ibu-ibu tampak serius memperhatikan langkah-langkah membuat model
bros
LPM Paradigma, Batam – Dosen-dosen jurusan Manajemen Bisnis Polibatam
mengadakan pelatihan membuat aksesoris berupa bros, jus ubi ungu dan kelepon
dalam Pengabdian Masyarakat hari Jumat (29/9) pukul 14.00 WIB di Kampung
Melayu, Nongsa. Acara ini diketuai oleh Danar Irianto dan ditujukan untuk
ibu-ibu Kampung Melayu sebanyak 25 orang yang terbagi dalam 5 kelompok.
Acara diawali oleh kata sambutan dari Ketua RW 008 Jailani dan Ketua
Jurusan Manajemen Bisnis Dwi Kartikasari. Dalam sambutannya Jailani mengucapkan
terima kasih kepada dosen-dosen Polibatam karena berkunjung ke Kampung Melayu.
Ia juga berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja namun terus
berkelanjutan dalam kegiatan yang diselenggarakan kampung.
Kata sambutan – Dwi Kartikasari memberikan sambutannya didampingi RW 008 Jailani
“Kalau perlu semua ilmu yang ada disampaikan saja apalagi sekarang ini
MEA”, jelasnya.
Sedangkan Dwi mengawali sambutannya dengan dua pantun yang disambut oleh
ibu-ibu dengan gelak tawa. Dwi menyebut perkumpulan ini mirip seperti
perkumpulan dengan keluarga. Dwi juga sangat berterima kasih kepada ibu-ibu telah
ikut dan memohon maaf jika selama kegiatan ada kekurangan dari panitia.
Selesai pembukaan, acara langsung diserahkan kepada Sinarti dan Nanik
untuk pelatihan bros. Kelompok yang telah dibagi dibimbing oleh satu dosen dan
mahasiswa dengan 5 orang peserta. Mereka mulai menjahit potongan-potongan kain
flanel membentuk bunga-bunga yang cantik sesuai model yang ditunjuk. Mereka
dapat dengan cepat mempelajari model-model tersebut.
Terdapat beberapa masalah seperti genset yang mati hidup dan kekurangan
peralatan. Namun panitia dengan sigap berjibaku mengamankan kendala dibantu
dengan pemuda di lingkungan sekitar. Pelatihan bros berlanjut hingga waktu
untuk makan dan shalat. Peserta tampak sangat bersemangat mengambil menu
bertema seafood yang disediakan.
Acara selanjutnya yaitu pelatihan pembuatan jus ubi ungu yang berkhasiat
sebagai pencegah kanker dan menjaga stamina tubuh. Bahan-bahan berupa ubi,
serai, jahe dan rempah-rempah lainnya diramu oleh ibu-ibu dengan bantuan
panitia sesuai dengan kertas petunjuk yang disediakan.
Jus ubi ungu – Seorang ibu terlihat menjaga rebusan jus ubi ungu kelompoknya
“Simpan kertasnya jangan sampai hilang”, kata salah satu ibu kepada
rekannya.
Sisa-sisa perasan ubi itu juga dibuat kelepon diisi dengan potongan keju
dan susu di dalamnya. Sambil menunggu kelepon matang mereka mulai memasukkan
ramuan jus tersebut ke botol-botol yang disediakan. Botol-botol itu telah
dikemas sedemikian rupa lengkap dengan merek dan segel sehingga siap untuk
dijual. Semua hasil pelatihan ini kemudian diambil sampel untuk dinilai.
Pembagian
hadiah – Pembagian hadiah juara I oleh Dwi kepada kelompok yang memiliki nilai
terbaik
Acara diakhiri dengan pembagian bingkisan dan hadiah pemenang kepada
kepada ibu-ibu. Mereka begitu bersemangat menerima hadiah yang diberikan.
Mereka bahkan langsung membuka dan membagi-bagi hadiah berupa perlengkapan
rumah tangga itu. Tawa dan canda terasa riuh menandai kepuasan dan kebahagian
ibu-ibu. Mereka berfoto bersama dengan para dosen sekaligus menandai berakhirnya
kegiatan pelatihan ini. Semoga pelatihan ini bermanfaat sekaligus mampu
memberikan perubahan ekonomi bagi masyarakat. (bm)
0 komentar:
Post a Comment