“yakkk! Sudah berapa kali harus
aku katakan padamu,ini semua tidak akan berhasil kenapa kau tak pernah
mendengarkan ku” bentak seorang lelaki separubaya yang menggunakan jas,yang
sering ku sebut sebagai guru.

“Yak”bentak nya diiringi dengan hentakan tangan di atas meja yang bunyi nya
cukup untuk membuat ku terkejut.
“kau harus lihat kekuatan ku,ini adalah milikku dan izinkan aku berada di
atas mu, tugas mu hanya mempercayai ku dan aku berjanji untuk merubah kehidupan
kita menjadi lebih baik” itu yang ingin aku kata kan kepada mereka semua yang
meragukan ku dan masih mengganggap bahwa mimpi-mimpi kami hanyalah sebuah
dongeng sebelum tidur belaka dan satu hal lagi yang aku ingin kau mengingat nya
bahwa aku tak akan mengatakan “aku mengetahui kelemahan dan sisi gelap mu,kau
harus turun dan menjadi tangga agar aku bisa berada di atas sana” ungkap ku
penuh dengan tekat dan membungkuk kan sedikit badan ku lalu begegas keluar dari
ruang kerja nya.
Aku berjalan mengiri lorong yang hanya di terangi beberapa lampu,hingga
cahaya nya pun bahkan tidak terlalu terang,namun wajah manusia-manusia bodoh
itu sudah terlihat di ujung lorong.wajah itu terlihat tidak asing bagiku,wajah
yang selalu memberi ku alasan kenapa aku harus hidup sampai sekarang dan
berusaha melawan dunia.
“ yakkk! Siapa kau?” teriaknya wanita seumuran dengan ku tepat di depan
wajah ku
“Kemana Aldo kami?”lanjut seorang laki laki di sampingnya
“Ini melelahkan,ini benar-benar melelahkan kenapa kalian tidak mengerti?
Ini sudah diluar batas kemampuan ku” jawab ku lalu terduduk di lantai entah lah
aku merasakan kaki ku bahkan tak kuat untuk melanjutkan ini.
“hidup dan masa depan Lebih dari 70 ribu jiwa di letakkan di pundak
kita,dan ketahuilah ini juga benar-benar melelahkan untuk ku,aku mengerti
bagaimana rasanya diragukan,ditertawakan,dan aku juga tahu bagaimana rasanya
dilihat sebagai seorang yang tidak berguna tapi...kita harus merubah hukum alam
ini,ini tidak benar aku ingin membuat semua orang percaya,tanah ini bisa
menjadi daerah yang layak di lihat”ucapnya lirih.
Aku tertegun mendengar ucapan nya perlahan ku berani kan mengangkat wajahku
dan ku tatap dalam-dalam matanya,aku bisa melihat ada tekad kuat dalam
dirinya,mata yang selama ini meyakini aku,febi,danil,dan rayen.
“kita harus merubah sistem yang salah ini,rakyat menderita dimana mana,anak
anak kecil menangis di sepanjang jalan karena kehausan,bagaimana mungkin ini
terjadi pada kita sedangkan kita adalah lumbung uang di negeri ini,bagaimana
mungkin kepala keluarga kehilangan pekerjaan sedangkan kita adalah kota
industri di negeri ini”jelas febi
“berdirilah kumohon,masih banyak yang bisa kita lakukan.”pinta danil padaku
Aku perlahan bediri dan menatap wajah 4 manusia bodoh itu,aku mengenal
mereka ketika kami masih di bangku sekolah dulu entah aku bahkan lupa bagaimana
dulu caranya hingga kami bisa menjadi sahabat seperti sekarang ini,namun itu
bukan lah hal yang penting buat ku,namun satu hal yang ingin aku katakan kepada
dunia “aku bangga hadir sebagai aldo diantara mereka”
...
“Aku mohon padamu,pangilkan wartawan kesini”
“kenapa kau sangat yakin dengan ini,bukan kah para petinggi daerah sudah
jelas-jelas menentang mu,dan bahkan surat yang kau kirim untuk negara pun tak
kunjung di balas oleh orang nomor 1 di negeri ini,ku sarankan engkau dan
teman-teman mu sebaiknya berhenti sudah,sampai di sini saja mimpi kalian aku mengatakan
nya bukan karena aku tidak mempercayai kalian,namun aku khawatir jika ini masih
berlanjut para petinggi itu tidak mungkin diam saja ketika sisi gelap mereka
akan diketahui oleh seluruh negeri” ucapnya berusa membujukku
“mengapa kau tak mempercayai kami? Bukan kah kau tahu yang sedang
memperjuangkan nasib rakyat di daerah ini adalah 2 hakim,1 dokter,1 pengacara
dan keponakan tersayang mu?lalu apalagi yang kau cermaskan?aku yakin betul
negara ini belum kehilangan keadilan”ucapku tegas
“hidup kau bahkan teman-teman mu sudah berada di unjung tanduk tidak kah
kau melihatnya,kau tahu semenjak ayah dan ibu mu telah pergi ketika kau baru
berumur 5 tahun mereka menitipkan kau sepenuhnya padaku,tidak kah kau mengerti
bagaimana hancurnya hati ku ini ketika melihat semua orang memperlakukan mu
seperti sampah di negeri sendiri?”teriaknya lalu diiringi tangisan.
“aku mengerti dan aku sangat mengerti itu dengan baik,namun percayalah aku
akan merubah keadaan yang tidak masuk akal ini,dan masalah surat yang ku ajukan
pada presiden itu aku yakin salah satu pejabat daerah lah yang menggagalkannnya,dan
sekarang ini adalah ide terakhir yang kami punya kami bahkan tak tahu apa yang
harus kami lakukan jikalau ini tidak juga merubah apapun”
“apa rencanamu?”
“kau tidak perlu mengetahuinya aku tidak ingin lagi membuatmu sedih,namun
aku mempunyai satu permintaan bawa teman mu yang berprofesi sebagai wartawan
itu kesini untuk menemui kami”
“baiklah aku akan coba menghubunginya,terakhir kali aku menelpon ia
mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan sebuah berita besar untuk menaikan
jabatannya”
Beberapa minggu kemudian,kami berkumpul di ruang kerja kami
“hari ini teman bibiku yang berprofesi sebagai wartawan itu datang”ucapku
pada mereka
“ada apa dengan wajahmu itu daniel?”tanya rayen
“aku hanya binggung, yang aku lakukan ini adalah tindakan yang benar karena
aku akan membongkar suatu kejahatan yang dilakukan pejabat negara dan itu
memang sudah tugasku sebagai hakim,namun disisi lain aku akan menjadi seorang
anak yang sangat duraka karena aku membongkar aib ayahku sendiri”ucapnya pelan
“aku mengerti,dan tak ada satupun obat yang bisa aku berikan pada mu untuk
meredakan rasa sesak di dadamu itu,namun aku percaya ia juga bangga padamu”ucap
febi menenangkan
Tak lama kemudian terdengan suara ketukan pintu dari luar
“Biar aku saja yang membukanya”ucap rahma seraya berjalan menuju pintu
“selamat pagi,saya wartawan nisfu yang telah membuat janji pada anda dan
teman-teman anda bukan?”jawab seorang yang sedang mengendong kamera dan
bersetelan jas dengan ditemani 2 orang temannya
“silahkan masuk”tawar rayen
“ini pertama kalinya saya datang kemari,saya adalah teman dari salah satu
bibi kalian kami bertemu ketika kami sama sama berada di bangku kuliah dulu,dan
kemarin ia memberitahuku bahwa ada sebuah berita yang sangat bagus untuk
diliput,kebetulan aku sangat memerlukan berita itu untuk karir ku”ucapnya
Akhirnya kami pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya padanya
“ini benar-benar diluar dugaan ku,ini adalah berita yang luar biasa
sekarang langsung saja kita mulai sesi tanya jawabnya”pintanya
“kau pertama”pinta daniel padaku,sambil memelukku erat “kami mempercayaimu”
“pertama-tama siapa nama anda?”tanya nya
“Aldo,Reynaldo”jawabku
“Sekarang apa yang ingin anda katakan pada seluruh orang yang ada di luar
sana?”
“saya hanya ingin bapak presiden dan pejabat lain nya diluar sana
melihat,melihat kami yang berada di sini setiap hari,setiap menit bahkan setiap
detik selalu saja ada anak kecil yang menagis karena kelaparan ini jelas tidak
masuk akal bapak sendiri tahu bahwa kami adalah lumbung uang kami tidur di atas
padi,kami menginjak tanah yang mengandung emas,dan kami berenang di lautan yang
menghubungkan beberapa negara maju,namun kenapa masih banyak sekali anak-anak
yang bahkan menangis kerena lapar dan haus? Pertanyaan yang dulu dan sampai
sekarang masih mengganggu pikiran aku dan teman-teman ku,kami berusaha selama
bertahun-tahun merubah keadaan itu beratus-ratus cara telah kami lakukan,tak
ada yang percaya,tak ada yang mendukung,mereka hanya mengganggap kami sedang menceritakan
sebuah dongeng ditertawakan,dipermalukan,dihina!kami berada di gunung berlian
milik negeri ini,namun bukan kami yang menikmatinya,orang-orang asing yang
membawa sekoper besar uanglah yang memilikinya,jikalau anda mempunyai sedikit
saja waktu luang saya mohon dengan sangat agar anda sudi kiranya menginjakkan
kaki di tanah kami ini,daerah yang menjadi tanah kelahiran kami.”ucapku seraya
diiringi tetesan airmata.
Aku tak tahu kapan nisfu mulai menyiakan berita itu di tv,namun beberapa
minggu kemudian hari yang selalu kami tunggu tunggu akhirnya setelah 15 tahun
hari itu datang....
Hari itu tepatnya pada tanggal 10 february,suara beberapa helikopter
mendarat di depan kantor pajabat daerah dan tak lama kemudian keluar lah
beberapa pejabat daerah dan diiringi polisi berbadan tegap,kami ber 5 saling berpegangan
tangan menyaksikan itu.
“Tenang lah semua akan baik-baik saja”ucap febi seraya memegang tangan
daniel yang mulai bergemetaran.
Tak lama kemudian seorang lelaki tua yang tak asing keluar dari kantor
pejabat
“Tak ku sangka kau tumbuh menjadi hakim yang bijaksana,lakukan...lakukanlah
tugasmu bila kau malu bilang saja kau bukan anakku,maaf kan aku karena menjadi
ayahmu”ucapnya seraya berkaca-kaca
Tanpa menunggu waktu lama daniel seraya memeluk ayah nya erat
“Tidak...aku bahkan ingin menunjukan keseluruh dunia bahwa kau adalah
ayahku,aku bangga menjadi anakmu jangan khawatirkan aku ayah,aku belajar banyak
hal dari ayah,ayah pernah mengatakan bahwa aku harus kuat dan tanguh seperti
rajawali,lihat aku ayah ini adalah rajawali kecil mu,dan sekarang ia bisa
terbang tinggi”jawab nya lirih
Air mata kami pun mulai bercucuran dengan derasnya melihat adegan
tersebut,semenjak berita itu tersebar aku dan teman-teman ku di beri kuasa oleh
orang nomor 1 di negeri ini untuk memajukan daerah kami,kami mulai membangun
bandar udara,mempercantik pantai-pantai,membuat tempat wisata,serta
pabrik-pabrik agar tak ada lagi kami dengar suara tangisan.dan sampai sekarang
pun kami melambangkan itu semua dengan rajawali,agar orang-orang tahu betapa
kuat dan tangguh nya kami.
“Rajawali tahu kapan ia harus terbang meunjukan semua kekuatan dan
menantang angin”
0 komentar:
Post a Comment