Seekor kupu-kupu berkelana keliling
dunia, terbang menuju angkasa, kupu-kupu tersebut bertemu harmonika yang sedang
menangis. “Harmonika, mengapa engkau menangis?” Harmonika menjawab, “Hai, aku
harmonika yang sedih, aku tidak suka orang-orang menaruh bibir mereka yang
jorok di tubuhku.” Sang kupu-kupu berkata, “Harmonika, maukah kau menemaniku berkelana?”
Kupu-kupu dan harmonika bersiap untuk
petualangan mereka. Beberapa hari kemudian, mereka bertemu tamborin yang sedang
menangis di jalan. Kupu-kupu bertanya pada tamborin. “tamborin, kenapa engkau
menangis?” Tamborin menjawab, “manusia, mengguncang-guncang dan memukulku,
rasanya sakit sekali.” Harmonika berkata, “Ayo pergi berpetualang bersama
kami.”
Setelah berpergian selama beberapa
waktu, kupu-kupu, harmonika, dan tamborin bertemu dengan seruling yang sedang
menangis. “Seruling, mengapa engkau menangis?” Jawab seruling yang menangis, “Semua
menyentuhku dengan jari-jari mereka yang kotor, mereka tidak mmembersihkan dan
meletakkanku di tempat seharusnya. Tubuhku penuh dengan air liur.” Kata harmonika,
“Ayo, ikut kami berpetualang.”
Bersambung…
0 komentar:
Post a Comment