Sunday, October 2, 2016

LPM Paradigma Menjaga Eksistensi dan Independensi

LPM Paradigma, Batam - Pers, katakanlah yang berskala nasional, sudah lumrah kita ketahui bahwa mereka yang berada dalam lingkaran tersebut tentu bergantung padanya sebagai sumber penghidupan. Mulai dari reporter, fotografer hingga dewan redaksi. Baik itu media cetak berupa koran dan majalah ataupun media elektronik seperti televisi. Meski mereka bekerja sesuai passion-nya, tapi tentulah juga berorientasi pada materi.

Namun lain halnya dengan pers mahasiswa. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang rela mencari, mengolah kemudian menyampaikan informasi kepada khalayak ramai tanpa dibayar satu rupiah pun. Hanya dibayar oleh kepuasan. Perannya sangat vital mengingat pers mainstream tidak menjangkau hingga ke lingkungan kampus. Begitu juga dengan independensinya, tidak seperti beberapa media belakangan ini yang pemberitaannya condong kepada satu kubu dan menjelek-jelekkan kubu lain. Walaupun belum independen secara pendanaan, setidaknya pers mahasiswa independen dalam pemberitaan. Salah satu pers mahasiswa yang masih terjaga eksistensi dan independensinya adalah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma yang beralamat di Politeknik Negeri Batam.

LPM Paradigma lahir dari ketertarikan segelintir mahasiswa Politeknik Negeri Batam akan dunia jurnalistik tepatnya pada tahun 2008 lalu. Sejak itulah, LPM Paradigma terus mencoba untuk menancapkan eksistensinya dalam menyajikan berita terutama yang berkaitan dengan Politeknik Negeri Batam.

Meskipun begitu, bukan berarti perjalanan LPM Paradigma selalu mulus. Tak jarang terjadi pro dan kontra terutama terkait pemberitaan yang mengkritik isu atau fenomena tertentu di kampus. Memang serba salah, disatu sisi pihak yang dikritik tak jarang merupakan rekan sendiri. Namun disisi lain fenomena atau isu tertentu yang diangkat memang membutuhkan solusi bersama sehingga disitulah peran pers kampus.

LPM Paradigma tetap pada jalannya, menjadi lembaga pers yang independen dalam memberitakan suatu peristiwa secara objektif tanpa ada yang ditutupi namun juga berdasarkan hati nurani. Untuk menjaga eksistensinya, LPM Paradigma terus berinovasi dan berkreasi dalam menyajikan informasi melalui majalah, buletin hingga penggunaan media sosial seperti website. Bukan hanya dalam hal pemberitaan, LPM Paradigma juga berinovasi dalam hal lain seperti mengadakan pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa dan masyarakat umum.


Pada akhirnya, pers mahasiswa seperti LPM Paradigma diharapkan mampu menjadi wadah aspirasi warga kampus yang independen tanpa campur tangan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Sama halnya dengan pers mahasiswa dimasa lalu yang menjadi alat perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia.(Arif)

0 komentar:

Post a Comment