"Kalau Ingin Mengenal Dunia, Membacalah. Kalau Ingin
Dikenal Dunia, Menulislah.”
![]() |
www.google.co.id |
Ada kalimat yang mudah dipahami. Ada yang bikin pening kepala. Bukan isinya
yang membuat mumet, melainkan karena teknik penulisannya yang “mbulet”. Mana
yang penting, mana yang menarik, mana yang sampah, mana yang fakta, mana yang
opini, semua bercampur aduk menjadi satu.
Itulah dunia jurnalistik. Tingkat pengetahuan dan kemahiran seseorang dalam
ilmu jurnalistik mempengaruhi kemampuan orang itu dalam menyampaikan laporan
atau berita. Semakin menguasai ilmu jurnalistik, semakin mudah orang lain
memahami laporan yang dibuatnya. Semakin mahir, semakin cepat dia menyelesaikan
penulisan. Demikian pula sebaliknya.
Jurnalistik merupakan cabang ilmu komunikasi. Karena komunikasi menjadi
kebutuhan semua orang, jurnalistik secara tidak langsung menjadi ilmu yang secara
otomatis dimiliki semua orang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Pada masa lalu, jurnalistik dipahami sebagai ilmu yang hanya penting untuk
para wartawan atau praktisi kehumasan. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah,
karena jurnalistik identik dengan karya yang menjadi isi atau konten media
massa.
Era citizen journalism telah tiba. Pandangan lama bahwa jurnalistik
hanya perlu dikuasi para wartawan dan praktisi kehumasan menjadi tidak relevan
lagi. Pada era citizen journalism,
semua orang bisa memiliki media sendiri yang dikenal dengan blog atau media
sosial.
Sebagai pemilik media, semua orang bisa menjadi pengisi konten sendiri.
Persoalannya, apa yang akan dijadikan isi di media kita? Menarik atau tidak
isinya? Bermanfaat atau tidak pesannya? Penting atau tidak temanya?
Nah, seorang pemilik media mesti berhati-hati juga kalau menulis. Tidak
boleh karena merasa sebagai pemilik media lalu membuat tulisan seenak hatinya.
Media harus dijaga agar tidak berisi tulisan sampah. Juga harus dijaga agar
tidak menjadi sumber fitnah.
Artikel ini saya tulis untuk
membuka pandangan bagi siapapun yang ingin belajar menjadi warga jurnalis,
membuat karya-karya jurnalistik yang baik. Menjadi karya jurnalistik yang
bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.(deb)
0 komentar:
Post a Comment