Tuesday, June 2, 2015

Ini, Penjelasan Rokok Elektronik




Kebiasaan merokok memang sulit dihentikan. Berbagai cara dicoba untuk menghentikan kebiasaan yang merugikan kesehatan tubuh ini. Rokok elektronik atau e-cigarette yang kini juga dikenal sebagai vaping ternyata sempat menjadi alternatif yang aman untuk mengganti rokok tembakau. Namun kini tidak lagi. Apa alasannya?
"Pada awalnya rokok elektronik (vaping) memang dipasarkan sebagai alternatif yang aman pengganti merokok tembakau dengan mekanisme kerja sebagai alat penyemprot dan menguap cairan nikotin dalam cartridge," terang Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE.
Vaping berisi cairan nikotin yang hanya mengandung nikotin, propilen glikol, penyedap (untuk mensimulasikan rasa tembakau), dan air, tanpa tar berbahaya dan aditif kimia beracun. Untuk mengevaluasi vaping, Food and Drug Association (FDA) pada tahun 2009 melakukukan penelitian. "Ditemukan bahwa  rokok elektronik masih mengandung nitrosamine tembakau tertentu /Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA) dan Diethylene Glycol (DEG) yang diketahui menjadi racun dan karsinogen," ungkap Prof Tjandra.
Ada penelitian juga tentang perbandingan beberapa rokok elektronik ternyata, beberapa merk vaping meningkatkan kadar karbonmonoksida di dalam plasma dan tingkat denyut jantung pengguna.
"Data-data yang tersedia saat ini menunjukkan bahwa rokok elektronik belum terbukti sebagai alternatif yang aman untuk NRT dan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak kesehatan dari rokok elektronik pada penggunaan jangka panjang," jelas Profesor Tjandra. Hingga saat ini, Food and Drug Association (FDA)  dan bahkan Electronic Cigarette Association (ECA) sudah tidak menganjurkan penggunaan vaping.
(source: Liputan6.com)

0 komentar:

Post a Comment