Tuesday, March 10, 2015

Strategi Menghemat Uang Bagi Mahasiswa


Menjadi seorang mahasiswa dan hidup jauh dari orang tua menuntut Anda untuk lebih mandiri dalam segala hal, termasuk diantaranya adalah lebih bijak dalam mengelola keuangan. Kebanyakan dari mahasiswa perantau akan menerima jatah uang saku bulanan, meski tidak sedikit dari mereka yang lebih beruntung dan bisa meminta uang kapanpun mereka inginkan. Bagi Anda mahasiswa dengan uang saku bulanan, tentu sangat penting untuk mengelola uang dengan tepat agar selain dapat mencukupi kebutuhan bulanan juga dapat disisihkan untuk menabung.
Berikut ini adalah tips dan cara mengatur keuangan yang baik untuk mahasiswa yang dapat Anda ikuti:
1.      Membuat Pencatatan Keuangan
Untuk membuat pencatatan keuangan tidaklah sesulit yang Anda bayangkan, Anda hanya perlu mencatat darimana dan berapa uang yang masuk dan berapa serta untuk apa uang yang dikeluarkan. Ini sangat penting untuk evaluasi di kemudian hari dan menghindari hal-hal yang mubadzir untuk terulang kembali pada waktu berikutnya.
2.      Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan, dalam kondisi ini Anda harus pandai dalam membedakan manakah yang menjadi kebutuhan dan hanya sekedar keinginan. Biasanya ketika ada banyak uang ditangan, keinginan ini dan itu mulai muncul, sebelum membelanjakannya prioritaskan terlebih dahulu kebutuhan Anda (termasuk menabung) baru setelah ada sisa dapat dialoksikan untuk memenuhi keinginan.
3.      Perencanaan Anggaran
Merencanakan alokasi keuangan sangatlah penting, tidak peduli darimanapun uang itu berasal, tetapi perencanaan anggaran sangatlah penting. Setiap awal bulan Anda dapat membuat perencanaan ulang yakni dengan menuliskan rencana dan tujuan penggunaan uang tersebut, misalnya berapa kebutuhan untuk makan, membayar kos, memenuhi kebutuhan kuliah, menabung dll.
     Pisahkan Rekening Pribadi dan Rekening Lain.
Sebagai mahasiswa, punya rekening di bank itu rasanya benar-benar fardhu ‘ain deh. Wajib bagi setiap orang per individu. Selain uang kita aman, mudah untuk transaksi keuangan, yang paling penting kita bisa sedikit menahan keinginan menghabiskan uang secara percuma. Agar aman, simpan di bank. Agar lebih aman lagi, simpan di rekening berbeda atau buka rekening baru khusus untuk keperluan itu. Jika tidak memungkinkan, ya minimal beda dompet dan beda buku pencatatan.
5.      Minimalisir biaya materi kuliah
Banyak hal yang dapat Anda lakukan mengenai hal ini. Langkah pertama adalah menentukan relevansi buku/materi yang ingin Anda beli (atau Anda ingin fotokopi) dengan relevansi materi kuliah yang Anda akan dapatkan. Semisal di jurusan teknik. Materi matematika memang memiliki bobot nilai 3 SKS dari 23 SKS yang didapatkan. Namun, ternyata pembahasan matematika yang didapatkan tidak terlalu dalam seperti jurusan matematika (walau diakui tetap sulit). Sehingga, yang dibutuhkan saat itu memang benar-benar catatan dan materi soal dari dosen mata kuliah bersangkutan. Jika Anda sudah menentukan materi kuliah yang ingin Anda fotokopi, disarankan untuk memfotokopinya menggunakan kertas buram, dikarenakan sebagian besar tempat fotocopy memasang tarif lebih rendah untuk jenis kertas ini. Lalu juga sistem penjilid-an. Menjilid materi yang Anda fotokopi memang saya katakan penting untuk menjaga agar materi tetap awet. Pilihlah opsi penjilidan yang paling murah.
6.      Tekan biaya makanan.
Nah, maksudnya? Jelas tidak menyarankan Anda untuk mengurangi frekuensi makan maupun membeli makanan yang kurang berbobot. Dalam hal ini Anda dapat melakukan penghematan antara lain dengan meminimalisir atau bahkan meniadakan biaya untuk membeli makanan ringan. Lalu, perhatikan untuk selalu mengusahakan agar makanan Anda mengandung sayur-sayuran di setiap kali Anda makan. Hal lain yang Anda juga bisa lakukan adalah memasak nasi sendiri di tempat kos. Intinya, usahakan makanan yang Anda makan memiliki bobot gizi yang baik dengan mengingat mahal belum tentu bergizi baik dan bergizi baik belum tentu mahal. (Putri)


0 komentar:

Post a Comment