Oleh : Shinta Wahyu Hati - Dosen Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Batam
Tidak Terasa saya sudah empat tahun lebih di Batam,
sebelum saya datang ke Batam saya mencari tahu tentang Batam melalui Internet
dan bertanya pada teman seperti apa Batam?. Sesampainya disini saya banyak
menemukan kemajemukan diantaranya suku, agama, dan budaya. Bisa dikatakan Batam
ini merupakan tempat bertemunya berbagai keragaman yang ternyata mewujudkan
keeratan sebagai satu wilayah miniaturnya Indonesia. Banyak dari berbagai
daerah di Indonesia datang ke Batam karena Batam memilik daya tarik yaitu banyak
industry, potensi maritim, jalur perdagangan dunia dan secara geografis
perbatasan dengan Singapura.
Kemajemukan dan keragaman dalam sosial masyarakat
yang ada di Batam selalu membawa dinamika perubahan. Masyarakat Batam juga
sangat menjunjung nilai-nilai kesetaraan diantara berbagai perbedaan. Menurut
Wikipedia kesetaraan sosial adalah secara tata politik sosial di mana semua
orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Masyarakat yang
hidup di Batam memiliki kesetaraan sosial dengan hak yang sama di bawah hukum, keamanan, memperolehkan hak
suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul. Masyarakat di Batam
juga memiliki hak dalam akses mendapatkan pendidikan yang layak dan layanan
kesehatan yang sama.
Kemajemukan di Batam tidak lepas dari adanya sejarah
dan letak geografis, tidak bisa dipungkiri bahwa faktor yang menyebabkan
kemajemukan dan keberagaman di Batam adalah perbedaan, etnis, agama, bahasa,
dan sifat kedaerahan yang dianggap sebagai ciri khas dalam kehidupan masyarkat
sosial. Pada Hakekatnya manusia adalah sederajat dan sama di hadapan Tuhan yang
tidak boleh setiap orang untuk membedakan. Bahkan secara khusus negara mengatur
yaitu di Pasal 27 ayat 1 dalam UUD 1945 mengakui adanya kesetaraan
Kesetaraan dalam keberagaman adalah dimanika sosial
sekaligus sebagai kekuatan dan kekayaan sosial bahwa di Batam memiliki etnik
ragam tradisi dan bahasa yang berbeda dari daerah asal tetapi tetap menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tidak dipungkiri bahwa terkadang
keberagaman juga dapat berpotensi konflik, sehingga diharapkan setiap individu
masyarakat di Batam untuk bisa bijaksana menyikapi. Upaya dan
solusi yang dapat dilakukan adalah pembangunan dan pemberian program yang nyata
untuk semua lapisan masyarakat. Kita sebagai warga masyarakat di Batam berupaya
mengembangkan sikap yang saling menghormati dan menghargai berbagai
kareterisitk masyarakat, mengembangkan sikap positif yang dapat merangkul
sesama tanpa menimbulkan perbedaan yang bisa mengakibatkan perpecahan. Adanya
saling kesadaran untuk menerima dan mengenal perbedaan sikap dari golongan dan
suku yang lain.
Mari kita jaga Bhinneka Tunggal Ika dalam Persatuan
Indonesia.
Jayalah Indonesia - Jayalah Batam
0 komentar:
Posting Komentar