Tetesan rintik hujan mulai
terdengar malam ini, aku termenung menatap jendela kamar ku bintang tidak lagi
tersenyum bulan pun bahkan terselimut mendung. Aku menarik napas dalam-dalam
aku teringat lagi akan bayang wajah yang hanya lewat di kehidupan ku, jangan
kan untuk memegang erat bahkan menyentuh nya pun ku tidak bisa hanya kenangan
manis sementara yang ditinggal kan nya,dan sekarang bahkan aku tak bisa menatap
nya lagi, aku dan diri mu berbeda dan aku tak mungkin bisa memaksakan diri
untuk menejar mu dan engkau pun tak kan mungkin bisa berhenti menunggu ku,
tetapi mengapa kisah manis sementara itu masih teringat di benakku? tidak salah
kah kau memberi kisah manis kepada ku? Itu yang
menjadi pertanyaan ku hingga sekarang.
Beberapa
bulan yang lalu aku mengenal sosok yang sangat ku kagumi sosok yang selalu
tersenyum manis dengan tutur kata lembut tetapi dalam seketika semua itu
menghilang dalam beberapa hari. Aku tidak menyangka mimpi ku jadi kenyataan
walau pun agak sedikit berbeda jalan cerita nya, malam itu di saat hari
pertemuan terakhir ku dengan mu aku bermimpi “aku menangis dirintikan hujan
berteriak sekuat aku bisa sementara di hadapan ku sosok diri mu yang telah
berlumur darah, dalam keadaan yang seperti itu engkau sempat mengucap kan kata
kamu jangan nagis atau pun merasa kehilangan saat aku pergi bahkan jika bukan
Karena kecelakaan ini aku pun akan pergi hidup ku tidak akan lama lagi, umur ku
di target kan tinggal beberapa hari lagi, aku berusaha sekuat tenaga untuk
hidup saat ku bertemu diri mu tapi takdir berkata lain mungkin ini lah akhir
dari hidup ku maaf kan aku yang telah membawa mu kedalam kehidupan ku yang
sulit ini” setelah berkata seperti itu engkau pun menghembuskan napas terakhir
mu”. Aku tersadar dari mimpi ku haaaaahh
ki jangan tinggal kan aku. Malam itu aku tidak bisa tidur aku pun
tergerak untuk keluar rumah mencari udara segar. Perlahan aku menuruni tangga
dari kamar ku menuju pintu ruang tamu saat ku buka ternyata ada kiriman bunga
mawar dan surat yang bartalikan pita merah,aku pun meraih surat itu dan membuka
nya
Dear ica
Ca maafin aku mengirim surat ini
udah larut malam,
ca aku minta maaf mungkin sore
tadi adalah pertemuan terakhir kita, ada sesuatu yang kamu belum tahu aku mengidap penyakit dari kecil dan penyakit
itu udah menjalar keseluruh tubuh ku aku mungkin tidak akan bisa bertahan.
Malam ini aku dan orang tua ku akan pergi keluar kota untuk mengobati penyakit
ku tapi aku sendiri merasa tidak yakin aku akan sembuh, aku sudah berusaha
sekuat tenaga untuk hidup setelah aku bertemu dengan mu tapi mungkin takdir
berkata lain sakit ini terlalu berat buat ku. Hanya keajaiban yang bisa
menyatukan kita lagi, aku minta maaf telah membawa mu jauh dalam kehidupan
ku,kau adalah hal yang paling berharga di hidup kubahkan saat aku akan bertemu
dengan yang maha kuasa aku akan mengatakan terimaksih tuhan engkau telah
memberikan hal yang berharga di hidup ku ini, saat aku tak lagi ada di samping
mu tetap lah tegar jaga diri baik-baik,rawat lah mawar yang ku berikan saat kau
merindukan ku lihat lah mawar itu karena kau akan merasa aku ada disamping mu.
hapus air mata mu ca selamat tinggal
Rifki
Aku terisak aku berharap itu hanya
mimpi, saat itu aku sudah tak lagi sadar kan diri aku terbangun dan ternyata
tubuh terbaring di rumah sakit apa yang terjadi pada ku ternyata semenjak
kejadian malam itu aku pinsan selama 2 hari karena shock dengan kejadian buruk
yang menimpa ku. Aku langsung memanggil mama ku dan menayakan di mana rifki
teryata benar apa yang ku khawatirkan rifki telah pergi selama nya dari hidup
ku.
Aku
kembali kerumah langsung menuju ke pemakaman nya sambil meneteskan air mata aku
menaburkan bunga di atas pemakaman yang masih basah itu, ki aku merasa diri mu
masih hidup dan selalu ada di samping ku.
Malam ini aku mengingat kejadian
yang telah berlalu sambil melihat mawar di dekat jendela kamar ku aku merasa
diri mu masih hidup ki. Ki bisakah aku memisahkan duniaku dan dunia mu yang
kini telah berbeda, aku menyayangimu. (Mustika)
0 komentar:
Post a Comment