sumber gambar : google.co.id
Jika seorang Linus
Torvalds lebih suka menyebut perangkat lunak atau software yang
memiliki kode sumber (source code) terbuka dengan istilah open
source, maka lain halnya dengan Richard Stallman. Pria gemuk, berambut panjang
dan brewokan yang mengenyam pendidikan di Massachusets Institute of
Technology (MIT) ini menggunakan istilah free untuk software
yang membuka kode sumbernya. Oleh karena itu, dalam perkembangannya muncullah
merger dari kedua istilah tersebut, yaitu FOSS (Free and Open Source
Software).Salah satu FOSS yang familiar saat ini yaitu Linux.
Mahasiswa memiliki
peranan penting untuk memasyarakatkan FOSS sebagai bagian dari bentuk
pengabdian masyarakat. Dengan bekal pendidikan dan penelitian yang dirasa sudah
memadai, mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmunya terutama mengenai FOSS kepada
masyarakat. Jika hal tersebut dilakukan secara kontinyu dan sistematis, maka
bukan tidak mungkin diperoleh partisipasi publik yang besar dari masyakarat
luas untuk turut serta mengembangkan FOSS dari berbagai aspek. Sehingga secara
tidak langsung, perkembangan FOSS pun akan semakin pesat.
Lebih spesifik, langkah
mahasiswa untuk mengembangkan FOSS melalui instrumen pengabdian masyakarat
tersebut adalah melalui perubahan mindset terlebih dahulu. Pemikiran
masyarakat sekarang ini lebih berorientasi pada proprietary software karena
didasarkan pada kemudahan penggunaan dan kompatibilitasnya. Padahal FOSS pada
dasarnya mempunyai fungsionalitas, pengoperasian serta kompatibilitas yang tidak
jauh berbeda dengan perangkat lunak berbayar. Dengan merubah mindset
ini—tentunya dibarengi dengan pendidikan dan pelatihan oleh mahasiswa—maka
penggunaan FOSS akan semakin menjamur. Akibat banyaknya orang yang menggunakan
FOSS, diharapkan akan muncul suatu feedback. Tanggapan atau feedback
dari pengguna itu nantinya akan direspon melalui perbaikan FOSS menjadi lebih
baik lagi.
Maka, peranan mahasiswa
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya FOSS adalah sangat
penting dan perlu. Tanpa hadirnya mahasiswa, proses perkembangan FOSS akan
menjadi stagnan. Karakter yang dimiliki mahasiswa yang didukung oleh tri dharma
perguruan tinggi, menjadi senjata ampuh untuk mengembangkan FOSS. (putri)
0 komentar:
Post a Comment