TAK
TERDUGA
Karya: Para
Yulia
Hari
ini, tepatnya pada tanggal 04 Febuari 2015 aku mengalami sebuah peristiwa yang
membingungkan, peristiwa yang jarang aku dapat. Saat itu aku terus
berfikir-fikir dan tidak menyangka dengan kejadian yang aku alami ini. Rasanya
itu seperti mimpi. Hehe....
Kejadian itu ialah ketika ada suara
laki-laki yang memanggil namaku tepat di depan pintu rumah. Saat itu aku sedang
sholat Isya. Aku hanya bisa mendengar suara itu dan belum bisa menjawab
panggilannya. Saat itu ibuku juga berada dirumah, tapi entah kenapa ibuku hanya
diam mendengar suara orang yang memanggilku ini karena ibuku lagi asyik
menonton film. Sesudah beberapa kali Ia memanggilku dan tidak ada yang
menjawab, akhirnya dia hanya diam di depan pintu tanpa suara memanggiku lagi.
Setelah selesai sholat aku langsung menuju ke pintu depan rumah. Ternyata Ia
masih berada disitu. Di dalam gelap malam aku tidak terlalu mengenalnya dan
saat itu aku langsung bertanya “siapa kamu?” lalu Dia menjawab “ini aku ra.”
Dan aku bertanya “iya siapa?”, ternyata setelah aku perhatikan dia adalah
temanku sewaktu SMP. Lalu kami duduk di kursi depan teras rumahku. Kami duduk
berdua disitu dan di ujung kursi dekat rumah tetangga ada ayahku disana bersama
teman-temannya. Ketika kami duduk aku lalu bertanya “ada apa kamu kesini?” lalu
dia menjawab “gak ada apa-apa kok, Cuma mau main-main aja disini”. Aku terus
mempertanyakannya berulang-ulang dan jawabannya pun tetap sama. Aku masih saja
bingung, karena jarang sekali teman lelaki datang ke rumahku malam-malam dan
sendirian.
Saat itu aku juga merasa sedikit
cemas karena ayahku melihat kami duduk berdua di depan rumahku. Karena
sebelumnya aku memang jarang duduk berdua dirumah. Sesekali aku melihat ke arah
dimana ayahku berada. Rasanya itu ingin cepat-cepat menyuruh ia pulang karena
rasa cemas dan takut itu. Tapi aku tidak mungkin berkata seperti itu kepadanya.
Dengan pikiran tak tenang aku masih melanjutkan berbicara dengannya. Saat itu
kami berbicara mengingat masa-masa sekolah dulu, kami bercanda dan
tertawa-tawa. Kami saling mengingat
kejadian-kejadian yang lucu dimasa-masa sekolah SMP. Sesekali dia juga
bercerita tentang saat Dia bersekolah SMA di Pekanbaru dan aku bersekolah di
Karimun. Karena jarak itulah kami jadi jarang bertemu dan berkomunikasi. Sampai
saat ini kami sudah sama-sama kuliah dan saat liburan inilah kami baru bisa
bertemu. Tetapi ini adalah pertemuan yang tidak terduga bagiku. Setelah waktu sudah cukup malam, diapun pamit
untuk pulang dan ingin bertemu lagi besok malam bersama teman-teman yang lain.
Setelah dia pulang aku langsung masuk ke kamar dan tak lama kemudian ayahku pun
pulang.
0 komentar:
Post a Comment