Dibalik Sebuah
“Tahun”
"Tahun
yang habis dibagi 400 dan 4, namun tidak habis dibagi 100"
Mungkin
beberapa diantara anda heran dengan judul artikel diatas. Tapi, apakah anda
sadar apa yang dibalik dari judul tersebut? Ya, jawabannya adalah tahun
kabisat. Sebagian orang hanya paham bahwa tahun kabisat merupakan satu tahun
yang berjumlah 366 hari yang dimana terdapat 29 hari dibulan Februari. Menurut
Wikipedia, tahun kabisat juga disebut sebagai tahun syamsiah yang berarti tahun
matahari. Maksudnya adalah perhitungan tahun masehi masih menggunakan sistem
matahari (solar system). Artinya, waktu
setahun kalender masehi adalah waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi
matahari (revolusi bumi), yakni selama 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48
menit 46 detik, atau sedikit lebih kecil dari 365 seperempat hari.
Karena waktu revolusi bumi tidak tepat selama 365 hari atau
366 hari maka jumlah hari dalam setahun dibuat 365 hari dan setiap 4 tahun
sekali dibuat 366 hari. Tahun dimana jumlah harinya 366 inilah yang disebut
tahun kabisat (leap year).
Namun, penambahan 1 hari setiap 4
tahun justru menimbulkan masalah baru karena ternyata waktu revolusi bumi pun
tidak tepat 365 seperempat hari tapi kurang sedikit. Akibatnya adalah akan ada
kelebihan sekitar 0,007801 hari (11 menit 14 detik) setiap 4 tahun. Lalu
bagaimana? Caranya adalah dengan menambahkan kembali 1 hari setiap 400
tahun sekali sehingga tahun 2400, 2800 kembali menjadi tahun kabisat. Tetapi,
hasilnya tetap menyisakan 3 jam setiap 400 tahun sekali. Hal ini dapat
ditolerir oleh beberapa ahli.
Jadi, sudah lebih jauh mengerti bukan tentang tahun
kabisat? Artinya, jika habis dibagi
400 maka tahun itu pasti tahun kabisat. Tapi jika habis dibagi 4 belum tentu
tahun kabisat. Tahun yang habis dibagi 4 tersebut adalah tahun kabisat jika
tidak habis dibagi 100. (KAA)
0 komentar:
Post a Comment