Thursday, January 15, 2015

Jatuh



Jatuh

Tahukah kamu rasanya terjatuh?
Pernah kah kita berfikir untuk menyerah dengan keadaan yang membuat kita untuk berhenti?
Pernah kah kamu menangis dengan apa yang membuat mu terluka?
Pernahkah kamu berfikir untuk berhenti melangkah?
Dan jawabannya adalah “pernah”
Ketika kita berfikir dengan hal itu maka itu sama artinya untuk membiarkan diri kita mati. Hidup memang tak semudah apa yang dibayangkan, Hidup ini keras, hidup memaksakan kita untuk terus berusaha, berlari dan terus terus berlari, walau terkadang kita terjatuh bangkit dan terjatuh lagi ini adalah proses dinamika kehidupan. Dan ketika kita terjatuh Ingatlah untuk terus bangkit dan berdiri lagi.
Pernah suatu ketika ada seorang pemuda yang sudah putus semangatnya ia tidak tahu lagi harus melakukan apa,  hidupnya hampa. Ia merasa tidak ada lagi orang yang menyayangiya, tidak ada lagi yang mendukungnya,ia menganggap semua meremehkannya. Ia berjalan kesana-kemari tanpa tujuan, tatapannya kosong, ia hanya berjalan mengikuti kemana kakinya akan melangkah. Sampai suatu ketika ia melihat sesosok anak kecil yang ceria dan penuh semangat ia adalah sosok penjual tapai, Orang itu pun menghampiri penjual tapai dan bertanya” apa yang kamu lakukan disini? Anak itu pun menjawab” jual tapai kak” orang itupun bertanya lagi kenapa kamu jualan tapai dan tidak bersekolah? Bukankah sekolah itu penting untuk kamu? Anak itu pun menjawab lagi” aku sekolah ka, tapi ketika aku pulang sekolah aku membantu ibuku untuk berjualan tapai, aku melakukanya untuk ibu dan adik-adikku, aku bercita-cita untuk bisa lulus dan kuliah, aku melakukannya dengan semangat dan penuh semangat, bagiku membantu ibu adalah kebahagiaan dan bagiku tidak ada waktu untuk merenungkan nasib, yang aku pikirkan adalah aku akan menjadi sesorang yang sukses dan berguna suatu saat nanti. Tersentak orang itu pun terdiam, orang itu menangis, dirinya merasa sia-sia selama ini, ia merasa tidak menghargai hidup selama ini, dan ia pun tersadar bahwa hidup itu harus dilalui, apapun rintangan yang menghadang, cobaan yang silih berganti tetap harus dijalani. Dan ia pun bertekad dan memulai untuk melangkah dan berlari lagi untuk menggapai impian, jatuh tak masalah baginya, baginya sekarang  adalah melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Baginya jatuh adalah hal yang biasa, dan semua orang akan merasakannya”merasakan jatuh” tapi tidak untuk ditangisi atau membuat kita beputus asa.
J

0 komentar:

Post a Comment