Friday, January 2, 2015

Hujan Tolong Dengar Kan Cerita Ku Tentang Dia



HUJAN TOLONG DENGAR KAN CERITA KU TENTANG DIA



            Senja di sore itu tidak mengubah keadaan di kota kecil ini keributan suara kendaraan yang berlalu lalang pun tak aka nada habis nya.Aku pulang dari kampus seperti biasa nya aku berdiri di pinggir jalan untuk menyebrang tetapi saat itu aku  terpaku tanpa menggerakkan kepala seolah aku sedang menatap sesuatu,sesuatu yang aku sendiri tidak tahu apa yang ku tatap. Tanpa kusadari ada seseorang yang berbicara di samping ku.
“Apa nunggu sampai magrib baru kamu mau pulang ?”
Dengan sedikit terkejut aku menjawab “eeeh iya,eh maksud ku aku menunggu kendaraan sepi baru mau menyebrang” dengan sembrangan tanpa mengatur kata-kata aku menjawab
“kalau nunggu sepi kamu gak bakalan pulang ky”

belum sempat aku memberi komentar manusia aneh di samping ku ini langsung menarik tangan ku untuk menyebrangi jalan.Manusia aneh di samping ku ini adalah galih teman yang ku kenal belum lama ini tetapi dia begitu cepat akrab dengan ku,dengan tutur kata yang lembut ia selalu menyapa ku dengan senyuman yang terkadang aku mejadi senyum-senyum sendiri jika membayangkan nya.
Kadang aku berpikir mungkin kah dia teman yang selama ini ingin ku cari,teman yang selalu menyapa dengan senyuman,teman yang membuat aku nyaman jika dia mengajak ku bercerita bahkan saat ia mendengarkan cerita ku.
           
            Hari ini aku beraktivitas di kampus seperti biasa nya belajar dengan berbagai mata kuliah yang membuat ku pusing dan hampir pingsan rasa nya,saat aku keluar muka lesu pun tampak dari aura wajah ku tetapi dalam sekejap aku merasa bersemangat kembali saat aku melihat galih aku tersenyum ingin rasa nya aku menyapa nya,tetapi saat itu galih sibuk dengan teman sekelas nya dan sama sekali tidak memperhatikan ku wajah ku yang awal  nya bahagia saat melihat nya tetapi kini berubah kembali lesu seperti awal sebelum aku melihat nya, ia sama sekali tidak memperhatikan ku tidak mungkin ia tidak melihat ku aku lewat tepat di depan nya, jangankan untuk menyapa tersenyum di hadapan ku pun tidak dilakukan nya.pikiran ku pun berkecamuk
Mungkin kah aku sedih?? “TIDAK… TIDAK mungkin aku baru saja mengenal nya mana mungkin aku bisa bersedih saat ia tidak memperdulikan ku,aku memungikiri perasaan hati ku”
mungkin kah itu yang di namakan teman?? “aku pun bingung untuk menjawab nya”
Itukan teman yang ku kata kan aku nyaman saat bercerita dengan nya?? “tidak bisa ku pungkiri aku memang merasa nyaman saat bercerita dengan nya”
Saat ini aku merindukan hujan untuk bercerita tentang kesedihan ku ini,aku yakin hujan akan selalu mendengarkan kan ku dan kesedihan ku pun akan belalu seiring dengan jatuh nya air hujan,dan selama ini hujan lah yang menyaksikan semua kesedihan dan kebahagiaan ku.
                       
                        Hujan mungkin kah kau mau mendengar kan cerita ku ???
                        Mungkin kah kau mau menangis bersama ku ???
                       
Aku pulang sore ini dengan perasaan kecewa bercampur sedih,.Aku tertunduk di kamar tidak terasa air mata ku pun mengalir,dengan tiba tiba aku mellihat tetesan air di jendela kamar ku,aku terpaku hujan?? Mungkin kah kau mendengar ku,aku yakin tuhan yang mengirim mu untuk mendengar kan cerita ku.
 “ky … risky “
Aku menoleh kekanan kekiri tetapi aku tidak melihat siapa pun
‘ky aku disini,di depan mu” saat aku menoleh aku seolah kaku
“ga galih”
“iya ini aku,kamu kok lesu ky seperti nya kamu sedang bersedih”
Aku tidak menjawab
“ky aku tahu kamu marah saat aku gak menyapa mu tadi,maaf kan aku ky tidak ada maksud apa-apa aku hanya lagi berdiskusi dengan teman ku sehingga aku kurang memperhatikan di  sekitar saat ku manatap kedepan aku tersadar kamu lewat tetapi sudah beberapa langkah kedepan,aku mau menyapa mu tetapi sudah terlambat kamu tidak akan dengar,suara ku akan hilang dalam suara keributan di kampus,kamu mau memaafkan aku ky??”
Aku terdunduk dan mengangguk
Lalu seketika aku seolah ada kekuatan untuk berbicara          “kalau lagi diskusi gak perlu memperhatiin rena terus kali lih”
Galih tersenyum “jadi kamu cemburu??”
Muka ku memerah aku sangat malu kenapa ake sebodoh itu mengatakan hal yang tak seharus nya ku katakan
Aku melihat galih tersenyum dengan penuh makna dan aku sendiri tidak tahu apa makna nya
Allahhuakbar allahhuakbar..
Azan magrib membangunkan ku dari tidur ku,hah ternyata semua hanya mimipi,aku bangun dan tersenyum sendiri,mungkin kah mimpi itu ada benar nya tentang perasaan ku yang tidak hanya menganggap galih sebagai teman dekat ku,mungkin kah ada perasaan lain aku pun bingung

Cerita tersebut hanya fiksi
Sumber foto:  Puisi Hujan Teringat Rindu

0 komentar:

Post a Comment