“Hidup Bak Zombie
atau Mati”
Badan Narkotika Nasional (BNN)
memberlakukan Indonesia darurat narkoba di tahun 2014 lalu. Pemberlakuan ini
dikarenakan bertumbuhnya angka penggunaan dan penyalahgunaan obat terlarang
tersebut. Pengguna narkoba pada saat ini sudah mencapai 2,2% atau 4,2 juta
lebih dan hal ini mengakibatkan kebutuhan akan narkoba kian meningkat.
Rata-rata, 40 orang meninggal setiap harinya akibat obat terlarang ini.
Pengguna narkoba sudah tidak lagi memandang usia, jenis kelamin hingga profesi.
Kini, tidak sedikit masyarakat Indonesia tertuju kepada para penegak hukum yang
ikut “bermain” dalam bisnis barang haram tersebut.
Dalam sebuah status
twitter yang dibuat oleh akun resmi BNN, merokok adalah kunci utama seseorang
menggunakan narkoba. Namun, bagaimana bisa Indonesia bebas dari narkoba jika
masih banyak orang yang merokok? Pendistribusian narkoba pada umumnya melalui
jalur laut dan wilayah-wilayah perbatasan karena dianggap masih lemahnya
pengawasan di wilayah perbatasan. Salah satu modus yang kerap dijadikan
pengedar narkoba beraksi dan mencari kurir narkoba antara lain adalah
berkenalan melalui media sosial.
Berikut ini adalah beberapa
jenis obat-obatan terlarang:
-
Heroin
Heroin adalah candu yang diproses langsung dari ekstrak
opium. Heroin pada awalnya diciptakan untuk membantu menyembuhkan orang yang
kecanduan morfin. Heroin menjalar ke otak dan darah serta menciptakan rasa
eurofia di sekitar usus. Candu dari heroin bersifat tinggi, sekali mencoba maka
ingin terus menerus mengkonsumsinya.
-
Ekstasi
Ekstasi (MDMA) adalah psychedelic semisintetik entactogen
dari keluarga phenethylamine. Efek utama dari MDMA adalah peningkatan kesadaran
indra, perasaan keterbukaan, euforia, empati, cinta, kebahagiaan, tinggi
kesadaran diri, perasaan kejernihan mental dan peningkatan apresiasi akan musik
dan gerakan. Sensasi taktil yang meningkat ke pengguna membuat kontak fisik
dengan orang lain lebih menyenangkan.
-
Ganja
Annabis,
yang dikenal sebagai ganja dalam bentuk herbal, adalah produk psikoaktif dari
tanaman Cannabis sativa. Manusia telah mengkonsumsi ganja sejak zaman
prasejarah, meskipun di abad ke-20 terjadi peningkatan dalam penggunaannya
untuk tujuan rekreasi, agama atau spiritual, dan obat-obatan. Diperkirakan
sekitar empat persen dari populasi dewasa di dunia menggunakan ganja setiap
tahunnya. Tanaman ini memiliki efek psikoaktif dan fisiologis ketika
dikonsumsi, biasanya dengan merokok atau konsumsi langsung.
-
Kokain
Kokain
merupakan alkaloid tropane kristal yang diperoleh dari daun tanaman koka. Zat dalam
kokain menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan terciptanya perasaan senang.
Kokain merupakan stimulan ampuh untuk sistem saraf pusat. Efeknya dapat
berlangsung antara 20 menit hingga beberapa jam tergantung pada dosis kokain
yang diambil, kemurnian, dan metode pemasukan ke tubuh. Tanda-tanda awal
stimulasi yang hiperaktif adalah gelisah, peningkatan tekanan darah,
peningkatan denyut jantung dan euforia. Euforia ini kadang-kadang diikuti oleh
perasaan tidak nyaman dan depresi serta keinginan untuk mengkonsumsinya lagi.
-
Krokodil Drug
Narkoba baru
asal Rusia ini disebut-sebut menjadi jenis narkoba terganas di dunia.
Krokodil Drug adalah salah satu varian terbaru dari
narkoba, seperti halnya dengan narkoba lainnya yang telah ada selama ini
krokodil drug juga memiliki efek yang sama dengan narkoba jenis lainnya. Lalu
kenapa dinamakan krokodil drug ? dinamakan krokodil karena memang efek dari
narkoba jenis ini memang sama dengan buaya yaitu membuat si pemakai bakal mirip
dengan binatang reptil tersebut artinya kulit si pemakai akan memiliki sisik
dan kontur kulit persis sama seperti buaya, hal itu bisa terjadi karena
efek dari bahan dasar pembuatannya yang mengakibatkan matinya sel – sel
jaringan kulit si pemakai.
0 komentar:
Post a Comment