Friday, January 2, 2015

Cerita Kita


“Cerita Kita”
Tet,tet, handphone risti bergetar tidak terlalu lama menandakan hanya ada message yang masuk dalam hp gadis yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah selesai makan siang. “Ris, keluar yok, cari makan !! laperr banget nih..dikamar gak ada apa-apa” begitulah pesan singkat yang dibaca gadis itu dengan mata setengah pejam. “hm..tapi aku baru aja selesai makan” reply risti “ayok lah, kalo gitu temenin aku sama nana makan”  balas ella setengah memaksa. “ya deh, bentar aku pake jilbab dulu”.
Nana, Risti, dan Ella, adalah 3 mahasiswi yang berasal dari daerah berbeda kini  berada dalam 1 kamar disebuah asrama yang tak jauh dari kampus mereka. Merasa nyaman satu sama lainnya kini mereka telah menjadi sahabat yang tidak bisa dipisahkan.
Akhirnya sore itu sekitar pukul 16.30 wib, mereka memutuskan untuk pergi keluar mencari makan, karena lapar sejak pagi tadi tidak ada mengisi perutnya dengan makanan. Sebenarnya bukan karena tidak ingin sarapan, melainkan ada banyak kegiatan yang membuat mereka tidak sempat untuk itu.
Yaa..tinggal di asrama memang mengharuskan mereka untuk mandiri, apabila sibuk dengan tugas dan organisasi maka konsekuensi yang harus ditanggung pertama, yaitu kamar berantakan dan yang kedua, nggak sempat makan karena tidak ada yang menyiapkan segalanya seperti saat mereka berada dirumah. Maka disini mereka harus pandai-pandai dalam mengatur waktu agar semua terlaksana dengan baik.
“Argh..ia kamu ganggu aku aja deh, padahal aku baru aja mau tidur..capek tau dari pagi sampai sekarang kita gak ada istirahat, nanti malam kita masih ada kegiatan lagi” ucap risti seraya membenarkan jilbabnya yang masih belum rapi dipakainya.
“Hmm..ya ampun ris sekali-kali doang” balas nana. “Iya, cepetan deh ris lama amat pakeknya udah cantik kok” sambung ella.
“jadi mau makan dimana ?” tanya risti
“di rumah makan kemaren aja kali ya ? pengen makan nasi goreng deh rasanya” jawab nana.
Mereka memang pernah makan dirumah makan yang lokasinya lumayan dekat dengan asrama mereka itu, menurut mereka selain makanannya enak, harganya juga cukup terjangkau apalagi buat anak rantauan seperti mereka.
“Tapi kan pak hasan serem banget....”  ucap ella
 “bener loh na, tatapan pak hasan kesetiap pengunjung itu aneh, coba deh kamu perhatiin apalagi tatapannya kesetiap pengunjung perempuan. Terlebih lagi ia tidak pernah berbicara kepada siapapun dan kamu ingat kan kejadian seminggu yang lalu, kalo dipikir-pikir kenapa kak desi bisa ada dirumah pak hasan?”  sambung ella
“Hmm.. masalah beliau tidak pernah berbicara dengan oranglain itu kan memang tidak pernah ia lakukan semenjak istrinya meninggal dunia ada yang bilang beliau stres berat, lagian disini gak ada lagi makanan yang enak dan murah selain dirumah makan pak hasan, dan mengenai masalah kak desi itu mungkin sewaktu ia kecelakaan pak hasan yang menolong dan merawatnya, udah deh jangan aneh-aneh la”  Potong nana
***
Karena jam makan siang sudah lewat rumah makan pak hasan pun terlihat sepi pengunjung.
“Pak, nasgor dan es jeruk nya dua ya?” pesan nana kepada laki-laki pemilik rumah makan itu.
“novel apa tuh ris? serius amat bacanya..” tanya ella
Risti memang telah makan siang, maka ia hanya duduk menemani nana dan ella, sambil membaca novel pinjamannya kemarin diperpus kampus. Memang dari mereka bertiga hanya risti yang mempunyai hobi baca novel. Namun ada ketertarikan sendiri baginya jika ia membaca novel horor.
“hmm,, judulnya kematian anak perawanjawab risti.
 “novel ini menceritakan tentang kisah 3 orang sahabat yang tiba-tiba hilang dari desa namun setelah dijumpai oleh masyarakat ternyata yang ditemui hanyalah jasad mereka ditepi sungai dan.........” sambung risti dengan nada agak sedikit seram
“iiiiiiiiii,, ris..udah ah jangan dilanjutin takut tau” potong ella sambil menyekap mulut sahabat nya itu
“oh ya?? Kenapa mereka dibunuh?” sambung nana penasaran namun terlihat sudah tidak sabar menyantap makanan yang masih panas karena baru saja sampai dimejanya.
“ aduh...na dasar kamu ini” ucap ella dengan nada sedikit geram. Yaa..dia adalah yang paling penakut diantara ketiga sahabatnya itu, sedangkan nana yang paling dewasa sehingga apapun itu maka ia akan berfikir bijak terlebih dahulu sebelum bertindak, tidak seperti kedua sahabatnya yang agak sembrono dalam hal-hal tertentu.
jadi gini ceritanya... desa sidorejo itulah nama desa yang baru-baru ini gencar terdengar kabar banyak anak perawan yang hilang tanpa sebab, namun setelah diselidiki ternyata semua anak perawan yang hilang telah disekap oleh pemilik rumah makan yang berada didesa mereka, konon katanya anak gadis yang disekap tersebut akan dijadikan tumbal agar ia bisa terus kaya raya dan usaha rumah makannya berkembang” jelas risti panjang lebar
“eh, eh, liat deh pak hasan kayaknya ngeliatin kita deh...aduh ris udah dong jangan dilanjutin lagi serem tau...jangan-jangan orang yang ada didalam novel itu sama dengan pak hasan lagi” ucap ella
“hush...la jangan ngomong sembarangan kalau pak hasan dengar gimana?” bentak nana
          Dengan tatapan aneh tiba-tiba orang yang dibicarakan menuju kearah mereka....
**To Be Continued

















LPM555

0 komentar:

Post a Comment