Thursday, November 6, 2014

Ketika Cinta Tumbuh Antara Aku, Dia dan Sahabat

KETIKA CINTA TUMBUH ANTARA AKU, DIA DAN SAHABAT

Awalnya perkenalan hanya melewati mata, tatapan dan pertemuan. Awalnya rasa suka itu tidak penah hadir apalagi rasa cinta itu. Dan mulai saat itu aku mulai terbiasa dengan sapaan dan perhatianmu. Semakin hari akupun mulai semakin tak mengerti, aku merasakan rasa yang tak asing lagi bagiku, rasa yang mungkin semua orang pernah rasakan. Ya, rasa itu kusebut CINTA.
Pesan yang muncul lewat handphoneku yang berisi tentang sebuah perhatian yang semakin membuatku merasa bahagia. Kusadari rasa itu semakin besar, tumbuh dan berkembang. Aku melewati rasa itu dengan lembaran yang baru yang kupikir aku akan menemukan kehidupan baruku disana. Tapi, sekian lama aku merasa ada yang lain. Aku tersadar tak ada lagi pesan singkatmu yang menemani larut malamku, tak ada lagi pesan singkat yang membangunkanku.
Kini kau pergi bersama seseorang yang mendengarkan ceritaku tentangmu. Seseorang yang sangat akrab denganku. Seseorang yang kuanggap sebagai sahabat terbaikku. Banyak hal yang kuceritakan tentangmu kepadanya. Banyak pesan singkatmu yang aku tunjukkan kepada dia. Tapi, bahagia yang aku rasakan tiba-tiba menjadi luka. Aku tak lagi menceritakan tentangmu diatas kertas putih. Aku tak lagi menunggumu diwaktu malam, karena kehadiran dia yang membuat kamu berubah.
Aku duduk dilorong gelap, berharap bintang temani aku. Aku di sini dengan kesendirian berharap ada sepercik cahaya yang datang. Tapi ternyata aku hanya tetap dengan kesepian ini. Seharusnya dulu aku tak pernah berharap lebih atas perhatianmu. Kini semua telah terlanjur. Dimana kamu yang dulu mengutamakan aku daripada dia ? dimana kamu yang selalu membanggakan aku di depan orang-orang?. Aku disini masih berdiri berharap kamu datang, tapi kenyatannya jejakmu sudah pergi melangkah bersama dia.
Kamu meninggalkan luka yang teramat dalam di sini. Kamu meninggalkan aku dengan tetesan air mata yang terus mengalir. Aku selalu menutup mataku, membayangkan kamu ada disampingku. Aku terus terpejam hingga malam menyadarkanku bahwa kau tak pernah ada di sini. Kamu tega mengambil separuh hatiku, kamu tega membuat aku benci sahabatku sendiri dan kamu tega menghancurkan persahabatan kami dengan cinta yang kupikir akan membahagiakanku.
Dan kamu sahabatku, aku tak petnah berfikir kamu akan menghianatiku. Aku tak pernah berfikir bahwa cinta membuat aku dan kamu tak saling menyapa. Sahabatku, potretmu selalu kusimpan, kisah kita tidak pernah terlupa. Aku selalu menceritakan hal apa saja kepadamu, bahkan rahasiaku sendiri. Tapi hanya karena pria yang kucintai kamu berubah dan merampas dia dariku. Mungkin aku tak bisa memberikan apa yang kamu inginkan, aku tak selalu ada saat kamu butuhkanku, hingga aku tak pernah penting dalam hidupmu. Tapi sahabat, kenapa harus cinta yang memisahkan kita ? kenapa harus dia yang membuat munculnya pertengkaran antara kita ?.
Tak pernahkah kamu berfikir sakitnya yang kurasakan. Dulu kamu pernah bilang kamu adalah sahabat terbaikku, kamu selalu ada didekatku. Tapi hanya karena cinta semuanya kandas. Aku tetap dengan hidupku dan kamu dengan kebahagiaanmu. Sahabat, bolehkah aku bertanya? Bahagiakah kamu dengan usahamu merebut dia dari diriku?. Jika iya, maka aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu.
Dan kamu, sadarkah kamu dulu aku biasa terjaga malam untuk menanti pesanmu. Dan sadarkah kamu aku mulai terbiasa dengan keseharianku yang selalu ditemani pesan singkatmu yang berisi beribu perhatian palsumu itu.
Terima kasih pernah datang lalu menghilang
Terima kasih pernah ada lalu tiada
Terima kasih pernah mendekat lalu menjauh
Terima kasih pernah menghibur lalu kabur
Terima kasih pernah meninggi harap lalu menjatuhkannya
Terima kasih pernah peduli lalu tak acuh
TERIMA KASIH
#PY


0 komentar:

Post a Comment