KOMUNITAS NEBENG ?
Beberapa
permasalahan di kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dll antara lain adalah
kemacetan. Pengguna kendaraan pribadi masih tinggi dan masih minimnya pengguna
angkutan umum karena transportasi umum yang tidak nyaman dan memadai. Bayangkan
saja jika satu mobil di isi oleh satu penumpang dan banyak orang yang memiliki
tujuan yang sama. Banyak energi yang terbuang bukan?
Nebeng
merupakan salah satu alternative yang memiliki dampak positif dari kemacetan.
Dengan nebeng, mencari/memberi tumpangan, kita bisa menghemat dan membagi
pengeluaran, mengurangi kemacetan dan tentunya menekan polusi kota. Apalagi
pasca terjadinya kenaikan harga BBM baru-baru ini, kegiatan nebeng menjadi
pilihan bagi beberapa orang. Alasan ini menjadi pondasi kuat terbentuknya
komunitas “Nebengers”.
Nebengers adalah sebuah komunitas pemberi dan
pencari tebengan yang didirikan oleh Andreas
Aditya Swasti dan dua temannya, Putri Sentanu dan Stefany Putri pada 07
Desember 2011 lalu. Ide mereka ini pun kerap dijadikan obrolan hangat oleh
media massa dan juga netizen. Bahkan
sampai diundang oleh Kementerian Perhubungan. Memang, keamanan masih menjadi
tugas besar didalam komunitas ini. Nebengers tidak merekomendasikan siapa
menebeng siapa, keputusan untuk nebeng ada pada nebengers masing-masing hanya
saja sangat perlulah membangun sikap positif dan bangun kepercayaan.
Cara bergabung
nebengers cukuplah mudah, kita tinggal mem-follow
@nebengers, dan tweets sesuai
format. Komunitas ini berada di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Solo, Malang dan
Lampung, dan juga sedang dalam perluasan ke berbagai kota di Indonesia.
Bagaimana dengan Batam? Berminat menjadi nebengers? (KAA)