SHARING BERSAMA KRU LPM KETIK POLIMEDIA JAKARTA

Sharing bersama salah satu KRU LPM Ketika Polimedia

BARELANG ROBOTIC TEAM RAIH JUARA I KRSBI 2016

Tim robot Politeknik Negeri Batam, Barelang Robotic Team berhasil meraih juara 1 kategori KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) dalam KRI (Kontes Robot Indonesia) 2016

LPM PARADIGMA TEMU DAN SHARING BARENG KRU BARU

LPM Paradigma menggelar temu dan sharing bersama kru baru di lapangan Harmoni kampus Polibatam

MEMPERINGATI HARI BUKU, BEM dan ATAP MERAH GELAR DISKUSI TERBUKA

EM Polibatam bersama Atap Merah menggelar diskusi terbuka bertemakan “MUAK (Membaca Untuk Angkat Kejayaan) Dengan Buku”, Rabu (18/5) di lobi kampus.

Thursday, November 27, 2014

Komunitas Nebeng ?

KOMUNITAS NEBENG ?


Beberapa permasalahan di kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dll antara lain adalah kemacetan. Pengguna kendaraan pribadi masih tinggi dan masih minimnya pengguna angkutan umum karena transportasi umum yang tidak nyaman dan memadai. Bayangkan saja jika satu mobil di isi oleh satu penumpang dan banyak orang yang memiliki tujuan yang sama. Banyak energi yang terbuang bukan?

Nebeng merupakan salah satu alternative yang memiliki dampak positif dari kemacetan. Dengan nebeng, mencari/memberi tumpangan, kita bisa menghemat dan membagi pengeluaran, mengurangi kemacetan dan tentunya menekan polusi kota. Apalagi pasca terjadinya kenaikan harga BBM baru-baru ini, kegiatan nebeng menjadi pilihan bagi beberapa orang. Alasan ini menjadi pondasi kuat terbentuknya komunitas “Nebengers”.

Nebengers adalah sebuah komunitas pemberi dan pencari tebengan yang didirikan oleh  Andreas Aditya Swasti dan dua temannya, Putri Sentanu dan Stefany Putri pada 07 Desember 2011 lalu. Ide mereka ini pun kerap dijadikan obrolan hangat oleh media massa dan juga netizen. Bahkan sampai diundang oleh Kementerian Perhubungan. Memang, keamanan masih menjadi tugas besar didalam komunitas ini. Nebengers tidak merekomendasikan siapa menebeng siapa, keputusan untuk nebeng ada pada nebengers masing-masing hanya saja sangat perlulah membangun sikap positif dan bangun kepercayaan.


 Cara bergabung nebengers cukuplah mudah, kita tinggal mem-follow @nebengers, dan tweets sesuai format. Komunitas ini berada di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Solo, Malang dan Lampung, dan juga sedang dalam perluasan ke berbagai kota di Indonesia. Bagaimana dengan Batam? Berminat menjadi nebengers? (KAA)


Dia Telah Pergi

Dia Telah Pergi

Kiniku bisa tertawa bersama
dalam beragam keadaan hati
tidak peduli beribu tempat berpindah
untuk bercerita semua kejadian
yang pernah dialami maupun melihat langsung kepadamu
          terkadang diriku sampai lupa
          keberadaan arah jarum jam yang setia
          melingkar disalah satu dari kedua lengan
tanpa terasa detik hingga ratusan ribu menit
sudah dilalui tanpa menemukan setetes
cahaya yang menunjukkan keberhasilan tersebut
maaf teman…
ku tak bisa berteriak seperti yang diinginkan..
walau sesaat ku ingin membuktikan bahwa ku bisa meraihnya
namun ketika ku berhasil meraihnya…
kenapa engkau pergi…
pergi kesuatu tempat….
Tanpa memberitahukan ku sebelumnya……
          Dan kini ku mencoba mencari…
          Walau hanya dengan Mengumpulkan ratusan foto yang  ku potret
Tiap momen kita bercerita,tertawa,hingga bersedih bersama….
Maafkan aku teman…..
Mungkin suatu hari kita bisa bertemu…
Walau ku disini…
Tidak tau harus menunggu sampai berapa lama
          Terkadang Kucoba untuk kuat menghadapi
          Walaupun hanya dengan senyuman
          Atas Setiap pertanyaan yang terus melintas
Maafkan aku temann…
Walau ku sudah membuatmu kecewa..
Dengan tiap jawaban intonasi hasil yang kurang sempurna
Hingga kini pun hanya sebatas kata pasrah yang terpikirkan
          Ribuan motivator buku sudah menyemangati kehidupanku
          Dan ratusan lagu semangat pun sudah didengar kutiap hari
          Namun yang ku inginkan hanya ingin
Dirimu Kembali untuk memberi semangat kepadaku
Walau terasa mustahil harapan ini.
Tapi Ku tak pernah nyerah
untuk berdoa dan memohon
          ku hanya ingin melihat wajahmu kembali tersenyum
          ketika melihat kesuksesan yang kuraih
          walau kutau diriku tidak bisa terlalu lama
          melihat senyumanmu sama seperti sebelum engkau pergi..

By : Faisal Sadewo


         


Monday, November 24, 2014

Berjuang Untuk Sebuah Kemenangan

Berjuang Untuk Sebuah Kemenangan


Jangan biarkan pesimis terus menghantui
Tiap menit yang bergerak untuk meraih kemenangan
                   Meski tak seorangpunyang peduli
                   Terhadap artinya sebuah perjuangan melawan kekalahan
                   Meskipun hanya dianggap sebelah mata
                   Oleh mereka yang tidak peduli dan mengerti
                   Arti dari perjuangan untuk sebuah kemenangan
Hanya diri kita
Yang mampu berjuang
Meskipun kita dikelilingi orang-orang egois
Yang hanya memikirkan kesenangan pribadi
                   Dan buktikan pada mereka
                   Bahwa kita tidak hanya bisa duduk terdiam
                   Tanpa adanya sebuah perjuangan untuk sebuah kemenangan
Kuatkan tekadmu
yakinkan dihati
Genggamlah impianmu
Raihlah bersama dengan berjuang

Untuk sebuah kemenangan

by : Faisal Sedewo

Tuesday, November 18, 2014

Mulailah Bisnis Bersama Orang Yang Anda Kenal

Mulailah Bisnis Bersama Orang Yang Anda Kenal


Masa kuliah itu adalah masa yang seharusnya dimanfaatkan oleh mahasiswa, karena tidak semua orang bisa menempati dirinya ke masa ini. Banyak teman-teman kita yang memilih langsung bekerja karena mereka berpikir bahwa dengan bekerja diperusahaan akan mendapatkan hasil yang bisa menghidupkan dirinya dan keluarnya kelak. Tapi tidak semua yang mendapatkan tujuan itu, malah ada beberapa orang yang malah hanya hidup biasa-biasa saja dengan menghabiskan waktunya dengan kegiatan itu-itu saja. Dan ada juga teman kita yang ingin kuliah tapi terkendala dengan modal untuk kuliah.

Seharusnya kita sebagai seorang mahasiswa lebih memanfaatkan masa kuliah ini untuk membantu yang tidak bisa menikmatinya, salah satunya adalah dengan membuka lapangan pekerjaan. Dengan membuka lapangan pekerjaan (bisnis) kita bisa membantu saudara kita yang membutuhkan. Bukan malah bersaing dengan saudara kita yang tidak kuliah.

Dalam membuka bisnis kadang salah satu kendala kita adalah menemukan partner yang cocok untuk mengisi kekurangan diri kita. Contohnya saja saya yang kurang dalam segi tata keuangan, maka saya harus menemukan partner yang bisa mengisi kekurangan kita itu. Cara untuk mendapatkan partner seperti itu bisa kita dapatkan dari orang-orang yang kita kenal. Karena menurut saya didalam bisnis bukan hanya menyamakan ide/konsep tetapi pikiran dan perasaan juga kadang disatukan untuk mencapat suatu tujuan. Menurut saya berpartner dengan orang yang kita kenal akan bisa mengurangi waktu kita untuk mengenal partner kita. Hanya saja harus bisa professional dalam hal bisnis dan dalam segi hubungan, jadi saat menjalankan sebuah bisnis maka kita harus berlaku sebagai seorang pembisnis, saat kita sedang menjadi seorang pasangan, maka haruslah kita berlaku sebagai seorang pasangan.

Nah semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang kebingungan dalam memilih partner dalam bisnis. Ditunggu tulisan berikutnya ya… (LPM2014)


Friday, November 7, 2014

Cintaku Tak Se Balance Jurnalku

Cintaku Tak Se Balance Jurnalku

Aku adalah seorang mahasiwa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Batam. Aku memilih Program Studi Akuntansi Manajerial sebagai jembatanku untuk menggapai masa depanku yang lebih cerah yaitu sebgai Accounting Profesional yang kelak bekerja di perusahaan besar dan menentukan nominal gaji ku sendiri, aku yakin hal itu akan terjadi.

Kisah ini dimulai saat aku mengikuti sebuah organisasi mahasiswa, awalnya aku tidak terlalu minat dengan organisasi tersebut, karena aku hanya sekedar mengikuti temanku saja. Pada hari pertama kami memperkenalkan diri, saat itu aku melihat sesosok yang membuatku ingin terus memperhatikannya. Namun saat dia menyadarinya dan membalas melihatku, aku lebih memilih untuk menghindar. Karena aku sangat malu saat melihat kedua matanya, entah mengapa jantungku menjadi berdegup. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya begitu menarik, padahal bisa dikatakan dia tidak terlalu tampan.

Dia adalah seorang seniorku di Prodi Akuntansi Manajerial sama denganku. Namun beberap ahari kemudian, entah angin dari mana yang membawanya hadir dalam kehidupanku. Kami selalu bersama-sama, sesekali aku memintanya untuk mengajariku pelajaran akuntansi yang sulit ku pahami saat di kelas. Aku merasa sangat nyaman dan bahagia saat di dekatnya. Hidupku yang dahulu mendung kini penuh dengan warna pelangi. Karena kehadirannya, aku selalu tersipu malu saat aku diam-diam mengingatnya. Yah benar, aku benar-benar menyukainya. Kuharap aku bukan hanya sesosok adik baginya, kuharap dia memiliki perasaan yang sama denganku.

Dari cara dia memperlakukanku sepertinya dia juga memiliki peraaan yang sama denganku, namun setelah berbulan-bulan dia tak kunjung mengungkapkan perasaannya terhadapku.  Hubungan kami semakin tidak jelas saat dia tiba-tiba menghindariku, kamu tidak seakrab seperti biasanya. Saat itu aku mulai membiasakan hidupku tanpanya, namun saat aku sudah mulai terbiasa dengannya, dia hadir kembali dalam kehidupanku. Aku benci mengapa dia hadir kemballi dalam kehidupanku, namun aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri, aku sangat bahagia dia hadir kembali.


Dan saat ini, dia kembali menjauhiku, dia menghilang meninggalkanku, dia kembali tak mengenalku. Aku sudah sangat lelah menghadapinya. Percayalah, aku tidak pernah menyesal menyukainya. Terimakasih sudah mengajariku cara menjurnal akuntansi, sehingga saat itu aku mendapat nilai yang cukup memuaskan. Terimakasih sudah pernah hadir dalam kehidupanku, Kuharap dia benar-benar meninggalkanku dan jangan hadir kembali dalam kehidupanku. biarkanku menanti pelangi yang benar-benar menggantikan mendung. 

#HY

Thursday, November 6, 2014

Ketika Cinta Tumbuh Antara Aku, Dia dan Sahabat

KETIKA CINTA TUMBUH ANTARA AKU, DIA DAN SAHABAT

Awalnya perkenalan hanya melewati mata, tatapan dan pertemuan. Awalnya rasa suka itu tidak penah hadir apalagi rasa cinta itu. Dan mulai saat itu aku mulai terbiasa dengan sapaan dan perhatianmu. Semakin hari akupun mulai semakin tak mengerti, aku merasakan rasa yang tak asing lagi bagiku, rasa yang mungkin semua orang pernah rasakan. Ya, rasa itu kusebut CINTA.
Pesan yang muncul lewat handphoneku yang berisi tentang sebuah perhatian yang semakin membuatku merasa bahagia. Kusadari rasa itu semakin besar, tumbuh dan berkembang. Aku melewati rasa itu dengan lembaran yang baru yang kupikir aku akan menemukan kehidupan baruku disana. Tapi, sekian lama aku merasa ada yang lain. Aku tersadar tak ada lagi pesan singkatmu yang menemani larut malamku, tak ada lagi pesan singkat yang membangunkanku.
Kini kau pergi bersama seseorang yang mendengarkan ceritaku tentangmu. Seseorang yang sangat akrab denganku. Seseorang yang kuanggap sebagai sahabat terbaikku. Banyak hal yang kuceritakan tentangmu kepadanya. Banyak pesan singkatmu yang aku tunjukkan kepada dia. Tapi, bahagia yang aku rasakan tiba-tiba menjadi luka. Aku tak lagi menceritakan tentangmu diatas kertas putih. Aku tak lagi menunggumu diwaktu malam, karena kehadiran dia yang membuat kamu berubah.
Aku duduk dilorong gelap, berharap bintang temani aku. Aku di sini dengan kesendirian berharap ada sepercik cahaya yang datang. Tapi ternyata aku hanya tetap dengan kesepian ini. Seharusnya dulu aku tak pernah berharap lebih atas perhatianmu. Kini semua telah terlanjur. Dimana kamu yang dulu mengutamakan aku daripada dia ? dimana kamu yang selalu membanggakan aku di depan orang-orang?. Aku disini masih berdiri berharap kamu datang, tapi kenyatannya jejakmu sudah pergi melangkah bersama dia.
Kamu meninggalkan luka yang teramat dalam di sini. Kamu meninggalkan aku dengan tetesan air mata yang terus mengalir. Aku selalu menutup mataku, membayangkan kamu ada disampingku. Aku terus terpejam hingga malam menyadarkanku bahwa kau tak pernah ada di sini. Kamu tega mengambil separuh hatiku, kamu tega membuat aku benci sahabatku sendiri dan kamu tega menghancurkan persahabatan kami dengan cinta yang kupikir akan membahagiakanku.
Dan kamu sahabatku, aku tak petnah berfikir kamu akan menghianatiku. Aku tak pernah berfikir bahwa cinta membuat aku dan kamu tak saling menyapa. Sahabatku, potretmu selalu kusimpan, kisah kita tidak pernah terlupa. Aku selalu menceritakan hal apa saja kepadamu, bahkan rahasiaku sendiri. Tapi hanya karena pria yang kucintai kamu berubah dan merampas dia dariku. Mungkin aku tak bisa memberikan apa yang kamu inginkan, aku tak selalu ada saat kamu butuhkanku, hingga aku tak pernah penting dalam hidupmu. Tapi sahabat, kenapa harus cinta yang memisahkan kita ? kenapa harus dia yang membuat munculnya pertengkaran antara kita ?.
Tak pernahkah kamu berfikir sakitnya yang kurasakan. Dulu kamu pernah bilang kamu adalah sahabat terbaikku, kamu selalu ada didekatku. Tapi hanya karena cinta semuanya kandas. Aku tetap dengan hidupku dan kamu dengan kebahagiaanmu. Sahabat, bolehkah aku bertanya? Bahagiakah kamu dengan usahamu merebut dia dari diriku?. Jika iya, maka aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu.
Dan kamu, sadarkah kamu dulu aku biasa terjaga malam untuk menanti pesanmu. Dan sadarkah kamu aku mulai terbiasa dengan keseharianku yang selalu ditemani pesan singkatmu yang berisi beribu perhatian palsumu itu.
Terima kasih pernah datang lalu menghilang
Terima kasih pernah ada lalu tiada
Terima kasih pernah mendekat lalu menjauh
Terima kasih pernah menghibur lalu kabur
Terima kasih pernah meninggi harap lalu menjatuhkannya
Terima kasih pernah peduli lalu tak acuh
TERIMA KASIH
#PY


Wednesday, November 5, 2014

Resensi Film : Working Class Heroes

Resensi Film : Working Class Heroes

            Beberapa waktu lalu, saya baru saja menonton sebuah film dokumenter yang berkisah tentang perjuangan kaum buruh di dua negara berbeda namun dengan nasib buruh yang relatif sama. Yaitu Indonesia dan Kolombia. Film berdurasi 57 menit ini dibuat oleh dua orang sineas asal negeri belanda (kalau tak salah. Hehe) yang saya lupa mencatat namanya. Judulnya adalah Working Class Heroes.
            Cerita dimulai dengan konvoi buruh di Jakarta yang menuntut kenaikan upah. Awal ceritanya itu lho kawan yang diiringi lagu Indonesia Raya. Betul-betul menggugah rasa nasionalisme dan menggetarkan jiwa.
            Buruh, baik di Indonesia maupun di Kolombia, sama-sama miris nasibnya. Menjadi korban ketidakadilan lewat gaji rendah dan sistem kerja outsourcing (kerja kontrak) yang sangat-sangat memberatkan di tengah kebutuhan hidup yang makin tinggi. Dalam film ini ketidakadilan tersebut dibuktikan dengan kesaksian dua orang buruh. Yang pertama adalah Murdania Anggraini/Emon, buruh di salah satu  perusahaan elektronik terkemuka, Toshiba. Selama 10 tahun Emon secara ketar-ketir bertahan hidup di ibukota dengan segala keterbatasannya sebagai seorang buruh yang bergaji rendah. Emon juga berkisah bagaimana susahnya ia membesarkan kedua anaknya seorang diri karena telah bercerai dengan sang suami yang mirisnya bercerai karena sang suami merupakan buruh outsourcing yang di-PHK ketika kontraknya habis. Dan karena itulah sering terjadi percekcokan dan berujung pada perceraian.
            Di Kolombia, ada Luis Gomez yang identik nasibnya dengan Emon. 19 tahun bekerja sebagai security di perusahaan tambang batubara bernama Cerrejon sedikitpun tak mengubah nasibnya. Nasibnya tidaklah semanis tambang batubara Kolombia yang merupakan salah satu terbesar di dunia.
            Beruntung masih ada pihak yang mau memperjuangkan hak-hak kaum buruh. Adalah Said Iqbal dan Igor Diaz yang secara habis-habisan memperjuangkan keadilan bagi kaum buruh. Said Iqbal, sebagai Presiden FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) memperjuangkan keadilan bagi kaum buruh di Indonesia. Kenaikan upah dan penghapusan sistem kerja outsourcing menjadi misi utamanya. Secara perlahan para buruh mulai membaik nasibnya berkat perjuangan FSPMI dengan Said Iqbal sebagai presidennya yang juga merupakan karyawan di Panasonic. Selain itu, buruh yang tergabung di FSPMI juga mengikuti kegiatan-kegiatan perlombaan dan juga sliaturrahmi antar anggotanya yang senasib sepenanggungan.
            Hampir sama dengan Said Iqbal yang teguh memperjuangkan nasib buruh, Di Kolombia ada Igor Diaz bersama Sintracarbon (Federasi buruh di Kolombia) yang dikepalainya juga memperjuangkan hal yang sama. Bahkan di Kolombia nasib buruh lebih tragis lagi. Gaji rendah, dilarang berorganisasi, dan juga tidak diakui perusahaan apabila menderita sakit akibat pekerjaan. Igor Diaz ditengah intimidasi dan ancaman pihak-pihak yang diduga berkaitan erat dengan apa yang diperjuangkannya tetap teguh menyuarakan keadilan bagi buruh di negaranya. Bahkan akibat intimidasi dan ancaman tersebut dia dan keluarganya sampai pindah rumah dan harus dikawal oleh pengawal pribadi jika ingin bepergian.
            Pada akhirnya, perjuangan Said Iqbal dan Igor Diaz berbuah manis. Aksi buruh yang dimotori Said Iqbal berhasil memenuhi tuntutan kaum buruh atas upah layak walaupun belakangan masih saja ada buruh yang diperlakukan tidak adil. Senada dengan Indonesia, Perjuangan buruh Kolombia lewat Igor Diaz dan Sintracarbon-nya sukses memenuhi keinginan para buruh dalam mendapatkan keadilan dalam pekerjaannya.
            Nah.. dengan momentum pemerintahan baru ini, kita berharap siapa pun yang terpilih nanti untuk duduk di pemerintahan dapat sepenuhnya memperjuangakan aspirasi buruh agar hidup lebih layak dan juga aspirasi rakyat Indonesia agar lebih sejahtera. Ya.. Semoga.