Lebaran Yang Menyedihkan
Sebuah perjalan
hidup dari kita kecil hingga dewasa, dari kita sekolah dasar sampai akhirnya
kita melanjutkan kuliah. banyak perubahan yang kita alami termasuk jauh dari
orang tua.
Inilah kisah
yang aku alami, selama hampir 19 tahun aku hidup berdampingan dengan orang tua
sekarang untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun aku harus jauh dari dua
manusia yang sangat penting di hidupku. Bagaimana aku menjalani hari-hariku
tanpa mereka ? bagaimana cara aku mengatur berbagai kebutuhan hidup saat jauh
dari mereka ? dan apa yng harus aku perbuat saat aku kangen dengan mereka ? itu
lah pertanyaan yang ada di pikiranku. Setiap hari, jam, menit dan detik hanya
itu yang ada di pikiranku, selalu mengganggu hidupku.
Aku bahkan
sempat berfikir ingin pergi dan kembali . Tapi, apa mungkin aku kembali tanpa
membawa sebuah kebahagiaan buat kedua orang tuaku. Harapan dan senyuman mereka
membuat aku enggan melakukan hal bodoh itu, dan aku pun berfikir” ini jalan
hidup baru yang harus aku lalui jadi seberat apapun kehidupan baru ini akan aku
jalani dengan ikhlas, karna aku yakin ada yang baik di balik ini semua”.
Suara takbir
bergema untuk pertama kalinya aku merayakan lebaran idul adha jauh dari orang
tua. Sempat sedih mendengar suara itu teringat suasana nyaman saat bersama
keluarga. Tapi, di sini aku mempunyai keluarga baru. Untuk menghilangkan rasa
sedih itu semua kegiatan aku lakukan , kecuali cuci wc n nyuciin baju teman
(hehehehe). Teringat setiap pagi raya sang bunda biasa membangunkanku untuk
bersiap-siap sholat dan mempersiapkan makanan di pagi raya tetapi, suasana
tersebut tidak ku dapat di sini tidak ada suara kokokan ayam yang membangunkan
setiap manusia serta tidak ada suara sang bunda yang rajin membangunkanku. Di
sini, aku belajar mandiri jauh dari orang tua meski pun sedih melewati lebaran
ini tanpa mereka.
Ternyata bukan
hanya aku yang jauh dari orang tua saat lebaran idul adha ini tapi,
teman-temanku yang kuliah di pekanbaru, medan, malang, tg.pinang dan bandung
pun merasakan hal yang sama. “Demi ilmu kita pun harus bisa jauh dari orang tua
, tak mungkin kita mesti berada di ketiak orang tua kita” itu salah satu
kalimat yang di ucapkan oleh temanku. Anak manja yang selalu bergantung dengan
orang tuanya dan sekarang pergi kekota orang.
By : ois supriatin
0 komentar:
Post a Comment