Monday, October 13, 2014

Lebaran Yang Menyedihkan

Lebaran Yang Menyedihkan

Sebuah perjalan hidup dari kita kecil hingga dewasa, dari kita sekolah dasar sampai akhirnya kita melanjutkan kuliah. banyak perubahan yang kita alami termasuk jauh dari orang tua.

Inilah kisah yang aku alami, selama hampir 19 tahun aku hidup berdampingan dengan orang tua sekarang untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun aku harus jauh dari dua manusia yang sangat penting di hidupku. Bagaimana aku menjalani hari-hariku tanpa mereka ? bagaimana cara aku mengatur berbagai kebutuhan hidup saat jauh dari mereka ? dan apa yng harus aku perbuat saat aku kangen dengan mereka ? itu lah pertanyaan yang ada di pikiranku. Setiap hari, jam, menit dan detik hanya itu yang ada di pikiranku, selalu mengganggu hidupku.

Aku bahkan sempat berfikir ingin pergi dan kembali . Tapi, apa mungkin aku kembali tanpa membawa sebuah kebahagiaan buat kedua orang tuaku. Harapan dan senyuman mereka membuat aku enggan melakukan hal bodoh itu, dan aku pun berfikir” ini jalan hidup baru yang harus aku lalui jadi seberat apapun kehidupan baru ini akan aku jalani dengan ikhlas, karna aku yakin ada yang baik di balik ini semua”.

Suara takbir bergema untuk pertama kalinya aku merayakan lebaran idul adha jauh dari orang tua. Sempat sedih mendengar suara itu teringat suasana nyaman saat bersama keluarga. Tapi, di sini aku mempunyai keluarga baru. Untuk menghilangkan rasa sedih itu semua kegiatan aku lakukan , kecuali cuci wc n nyuciin baju teman (hehehehe). Teringat setiap pagi raya sang bunda biasa membangunkanku untuk bersiap-siap sholat dan mempersiapkan makanan di pagi raya tetapi, suasana tersebut tidak ku dapat di sini tidak ada suara kokokan ayam yang membangunkan setiap manusia serta tidak ada suara sang bunda yang rajin membangunkanku. Di sini, aku belajar mandiri jauh dari orang tua meski pun sedih melewati lebaran ini tanpa mereka.

Ternyata bukan hanya aku yang jauh dari orang tua saat lebaran idul adha ini tapi, teman-temanku yang kuliah di pekanbaru, medan, malang, tg.pinang dan bandung pun merasakan hal yang sama. “Demi ilmu kita pun harus bisa jauh dari orang tua , tak mungkin kita mesti berada di ketiak orang tua kita” itu salah satu kalimat yang di ucapkan oleh temanku. Anak manja yang selalu bergantung dengan orang tuanya dan sekarang pergi kekota orang.


By : ois supriatin

0 komentar:

Post a Comment