Idul Adha dan Kepedulian Sosial
10 Zulhijjah dalam kalender hijriah
tiap tahunnya diperingati sebagai hari raya idul adha. Sama halnya dengan hari
raya idul fitri yang jatuh pada 1 Syawal, pada hari raya juga dilaksanakan
sholat sunnah dua rakaat di pagi harinya. Perbedaan antara keduanya adalah
sebelum tiba tanggal 1 syawal, diwajibkan berpuasa sebulan penuh yaitu pada
bulan ramadhan. Sedangkan pada hari raya idul adha tidak ada kewajiban
berpuasa.
Namun meskipun begitu hal tersebut
tidak mengurangi sakralnya hari raya tersebut. Tetap ada “event” besar umat islam yang selalu dilakukan pada
bulan Zulhijjah. Adalah ibadah haji dimana ratusan ribu bahkan jutaan umat
islam dari penjuru dunia yang berkumpul di tanah suci, Mekah. Mereka
berbondong-bondong untuk memenuhi rukun islam yang kelima. Oleh karena itu,
hari raya idul adha di Indonesia
juga disebut sebagai lebaran haji karena bertepatan dengan musim haji.
Selain hari raya idul adha juga
identik dengan ritual penyembelihan hewan qurban. Sehingga idul adha selain
disebut dengan nama lebaran haji, juga disebut dengan idul qurban.
Penyembelihan hewan qurban biasa dilakukan setelah sholat sunnah idul adha dan
pada hari tasyrik yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Hewan yang biasa
disembelih adalah hewan ternak yang tentunya halal dimakan dagingnya seperti
sapi, unta dan kambing.
Daging hewan yang disembelih
kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar lokasi penyembelihan. Masyarakat
yang menerima pun adalah mereka yang membutuhkan. Yaitu mereka yang secara
ekonomi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Disinilah letak makna dari
penyembelihan hewan qurban dimana hal tersebut merupakan salah satu bentuk
kepedulian sosial manusia terhadap manusia lainnya terutama mereka yang tak
berpunya. Dengan daging qurban yang dibagikan tentunya dapat mengurangi beban
mereka dalam memenuhi kebutuhan makannya. Kepedulian sosial yang dicontohkan
dalan ibadah qurban adalah salah satu bentuk tolong menolong dalam kebaikan
yang merupakan karakteristik ajaran islam dan tentunya hal itu sangat
dianjurkan bahkan diwajibkan.
Namun perlu diperhatikan,
kepedulian sosial ini hendaknya terjadi setiap saat tidak hanya pada hari-hari
tertentu saja seperti hari raya idul adha. Hal ini dikarenakan masih banyak
penduduk indonesia yang menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) pada Maret 2014 sebanyak 28 juta lebih jiwa
hidup dibawah garis kemiskinan dan mutlak membutuhkan uluran tangan dari mereka
yang hidupnya berkecukupan. Maka dari itu, marilah jadikan momentum idul adha
kali ini sebagai titik balik kepedulian sosial kita terhadap mereka yang tak
berpunya. (LPM26)
Sumber Foto : ad-dai.blogspot.com/
0 komentar:
Post a Comment