BELAJAR
= BEBAN | BERMAIN = HIBURAN
Dari judul opini
ini, mungkin tidak sedikit orang menyetujuinya dan beranggapan kalau belajar
adalah sebatas membaca buku tebal, membikin resume, melewati ujian dengan
optimal, menyimak dosen, dan menghafalkan rumus. Memang kebanyakan pelajar
memiliki pola pikir seperti itu, tapi disamping itu semua ada beberapa hal yang
perlu diketahui kalau proses belajar juga bisa menyenangkan, tergantung dari
bagaimana kita menyikapinya.
![]() |
Sumber gambar : http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/05/1367815643477830254.jpg |
Setiap orang
memiliki cara masing-masing untuk melampiaskan kejenuhannya. Begitu pula dengan
pelajar/mahasiswa. Misal, seorang mahasiswa sedang jenuh dengan rutinitas
proses belajar dikampus yang monoton dan hiburan dia adalah olahraga seperti
futsal. Maka, ia bisa menjadikan kegiatan belajar dikampusnya layaknya sebuah
permainan futsal yang dimana mengibaratkan gawang adalah tujuan belajar dikampus, taktik/strategi adalah langkah yang
harus diambil dan lawan adalah patokan untuk terpacunya nilai agar tidak
tertinggal.
Banyak yang
keliru dalam pengartian “belajar”. Dikutip dari sebuah tulisan yang dimuat oleh
zenius.net, belajar memiliki dua arti dalam bahasa inggris, “study” dan “learn” yang memiliki pengertian yang berbeda. “study” adalah proses belajar dibidang akademis dan “learn” adalah proses belajar untuk
memahami hal-hal yang baru. Nah, sudah cukup jelas bukan? Pelajar/mahasiswa
yang menganut paham “belajar = beban” adalah mereka menganggap kalau mereka
hanya sebatas belajar dibidang akademis.
Jadi, buatlah
proses belajar menjadi menyenangkan dengan mengibaratkan sesuatu hal yang
disukai. Dengan begitu, kita bisa menikmati proses belajar. Memang perlu dicamkan bahwa segala hal
yang dinikmati akan jauh lebih baik hasilnya daripada didorong dari rasa beban
dan takut. (KAA)
0 komentar:
Post a Comment