Wednesday, October 1, 2014

Baca ! Jika Ingin Naskahmu di Terbitkan

HOW TO PUBLISH YOUR DREAM?

            Hobi nulis, punya banyak naskah cerpen atau novel yang masih disimpan di dalam dokumen komputer dan cenderung berjamur karena kelamaan gak dibuka? Mau buat novel supaya nge-hits atau minimal bangga bisa lihat wujud buku karangan sendiri yang dibuat dengan mengerahkan segala daya dan upaya? Atau coba-coba mau buat dan kirim cerpen ke majalah karena jumlah halamannya lebih sedikit dan hitung-hitung sebagai tahap permulaan?

Sumber gambar : facebook penulis

            Ada jutaan manusia yang punya bakat menulis di atas rata-rata, tapi gak banyak yang punya mental baja untuk menjadi seorang penulis, karena perjalanannya pun tidak semudah yang dibayangkan. Kesalahan paling fatal justru datang dari si Penulis itu sendiri, beberapa orang cenderung berpikir untuk mengubur tulisannya dalam-dalam karena merasa kurang percaya diri.  Kalau tahap paling dasar saja sudah kalah, lalu bagaimana bisa merealisasikan mimpi menjadi seorang penulis?

Jadi untuk sampai ke tahap itu, ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan:
1.      MENTAL
Ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang ingin konsisten dengan tujuannya. Kuatkan mental untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk, seperti: naskah ditolak, gak dapat balasan dari penerbit atau redaksi majalah, sampai harus menunggu lama. Penulis baru biasanya seketika drop dan berhenti berkarya begitu mendapat kabar penolakan dari penerbit

Ngomong-ngomong menunggu lama, ada sedikit info buat kalian yang ingin mengirimkan naskah novel ataupun cerpen.  Pengumuman atau keputusan naskah layak terbit biasanya satu sampai tiga bulan, itu pun tergantung penerbit  atau majalah yang kalian pilih. (Divapress biasanya satu bulan. Penerbit Haru bisa sampai tiga bulan)

2.      TUJUAN
Tetapkan tujuan. Seorang penulis pasti memiliki tujuan dan motivasi tersendiri. Ada yang menjadikan menulis sebagai mata pencaharian, tapi juga masih banyak penulis tulus yang bertujuan untuk membagikan hasil karyanya untuk dinikmati orang banyak.

Menetapkan tujuan penting karena akan berpengaruh pada hasil tulisan kita. Biasanya tulisan yang dibuat dengan tulus akan memiliki nyawa dan sensasi yang berbeda ketika dibaca.

3.      MEMILIH PENERBIT ATAU MAJALAH
Kebanyakan penulis yang gagal atau naskahnya ditolak adalah mereka yang salah sasaran. Sebelum mengirim naskah, kita harus menyelidiki latar belakang penerbit tersebut dan melihat hasil novel yang telah terbit. Misalnya, naskah novel yang berbau jepang cocok dikirim ke Penerbit Haru. Jangan sampai salah memilih penerbit karena hanya akan membuang-buang waktu untuk proses penyeleksian.

Ada dua jenis penerbit, penerbit major dan penerbit indie. Penulis yang ingin novelnya dijual di toko buku biasanya memilih penerbit major. Sedangkan penerbit indie sering kali menjadi pilihan kedua apabila naskah si Penulis telah ditolak penerbit major. Namun kelemahan mempublisasikan buku melalui penerbit indie adalah si Penulis harus menjadi marketing untuk bukunya sendiri. Banyak penerbit indie yang menjual buku cetakannya di toko buku dan tentu dengan biaya yang cukup mahal sedangkan sisanya menjual buku melalui online.

4.      TUNGGU DAN JANGAN MENYERAH!
Selama proses penyeleksian penulis wajib menunggu keputusan dan jangan coba-coba mengirim lagi ke penerbit lain karena ada sanksi untuk itu.

Jangan menyerah meskipun naskah yang kita buat berbulan-bulan ditolak. Perhatikan apa masukan dari penerbit karena biasanya mereka akan mengkoreksi kekuranan naskah. Coba perbaiki lalu kirim lagi setelah diedit bila perlu.

Empat langkah tadi memungkinkan kalian untuk meraih mimpi, asalkan kalian konsisten dengan mimpi kalian itu sendiri. Eleanor Roosevelt aja bilang,The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.”

Selamat berjuang! J

Writen by Karin Viviany Bestari

@LPMPolibatam