Thursday, October 2, 2014

Audit Kesibukan

Audit Kesibukan

Saat ini suatu kata yang sangat terkenal sebagai perisai ataupun sebagai bunga dalam beralasan adalah “Maaf sedang Sibuk!!” atau “Maaf, tidak sempat, lagi banyak kerjaan!”. Inilah yang sebenarnya akan menjadi dinding yang tebal dan tinggi serta siap memisahkan kita dengan yang lainnya. Dan kedepan para pengucap alasan hebat ini akan di juluki “Manusia Super Sibuk” atau “Robot Kehidupan”.
Sumber foto : http://1.bp.blogspot.com/_58SjbER03C8/SwYrBgRuP2I/AAAAAAAAdUU/YcrFDg0WcLU/s1600/bge.jpg

Siasatilah akan kesibukan, akan apa yang sebenernya menjadi prioritas. Apa output dari kesibukan yang dikerjakan. Atau karena kesibukan hingga melalaikan banyak hal. Dari bagaimana bersosialisasi dengan orang-orang ?, bagaimana berbagi aura positif ?, bagaimana harus konsisiten mempertahankan senyum? Atau pada tingkat paling parah, Karena “Sibuk” kita menjadi lupa bagaimana memanajemen diri.

Ketahuilah, menjadi sibuk belum tentu mentukan bahwa itu adalah jalan yang terbaik. Hidup yang sibuk belum tentu hidup yang baik untuk dijalani. Menjadi sibuk bukanlah jaminan sukses atau setara dengan kesuksesan. Dan kembali ditanyakan, “Apa yang menyibukkan kita?" Bila dikatakan sibuk, sungguh semut juga sibuk, dan jangan sampai kita sibuk dengan hal-hal yang benar-benar  tidak penting!

Bagaimana dengan kita? Apakah benar kita sibuk dengan sesuatu yang penting? Atau sekedar sibuk aja, karena untuk menghindar dari sesuatu? Silakan jawab dalam hati renungkan pertanyaan ini!

Apakah Anda dalam seminggu ini sibuk??
Bila jawaban itu “ya”, coba jawab kembali dan sebutkan 7 hal penting yang sudah Anda lakukan?

Sekarang saatnya kita duduk sejenak, lalu mulailah audit kesibukan kita. Apakah kita sudah berkata “ya” untuk hal-hal yang sungguh-sungguh penting dan berkata “tidak” atau “terima kasih” untuk apa-apa yang tidak penting??

Pesan menarik dari sebuah coretan yang terbaca: “Ingatlah, bahwa anda punya orang-orang yang mencintai Anda, yag memerlukan Anda. Anda punya sahabat yang memerlukan telinga Anda untuk mendengarkan cerita mereka. Anda punya Allah,  Sang Maha Pencipta, yang juga “merindukan” sapaan dan permohonan Anda. Jangan sampai karena terlalu sibuk, Anda lupa kepada mereka dan Pencipta.”

Semoga Anda tidak terlalu sibuk untuk merenung tulisan saya ini. Ayo sibuklah memberikan yang terbaik dan percayalah. Kita akan mendapatkan yang terbaik. Tebar benih-benih manfaat, hingga kelak kita akan menuainya.

#LPM2541