Sulit Dimengerti
Aku bisa di bilang hampir putus asa atau
bahkan telah putus asa. Aku juga bingung harus bagaimana dengan menghadapi
sikap yang terbilang egois menurut ku, aku hanya berada di antara mereka yang
selalu berbeda pendapat, dan bukan hal yang mudah untuk bisa memahami sifat dan
sikap mereka, tetapi entah kenapa aku sangat sulit mendapatkan perhatian
mereka, mungkin hanya salah satu dari mereka yang bisa ku dapatkan perhatiannya
dan tempat ku untuk bercerita hal-hal yang mungkin belum bisa aku dapatkan dari
satu sisinya. Aku hanya ingin perlakuan adil dari mereka bukan selalu
dibandingkan dengan yang lain.
Entah karena kami berbeda-beda rumah yang
daerahnya juga berbeda atau entah kenapa, aku sendiri bingung. Aku tak pernah
berharap ini semuanya terjadi, tetapi Tuhan punya jalan lain untuk membuat
mereka sadar dengan semua hal yang pernah terjadi sebelumnya. Aku berharap
jalan yang aku ambil bukan untuk membuat kalian lupa dengan kehidupan ku setiap
harinya, aku juga takut untuk melakukan hal yang mungkin menurutnya kurang
baik, tapi tolong percayai aku yang bukan seperti ada dibenak kalian.
Aku disini hanya ingin mencari sebuah
keinginan yang belum bisa ku dapatkan sebelumnya, aku berjuang untuk masa depan
ku. Jangan biarkan aku selalu membungkamkan mulutku hanya untuk menyimpan semua
yang seharusnya aku sampaikan, diam pun bukan berarti aku merasa lega dengan
semua yang tersimpan didalam hati juga perasaan yang selalu merasa bersalah dan
menghukum diri sendiri.
Tetapi aku memilih untuk diam hanya
menjaga bagaimana persaan kalian, dan perasaan ini yang terkadang terasa sakit
hingga membuat aku mengambil keputusan sendiri, yang terkadang aku tak berhasil
melaluinya. Membuat aku putus asa dengan hal yang tak semestinaya tak lagi aku
pikirkan, karena hanya membuat diriku tersiksa.
Aku berharap suatu hari nanti aku bisa
mendapatkan solusi yang bisa aku jalani dengan baik nantinya. Dan hari esok
harus ku lalui dengan senyuman yang di balik senyuman itu adalah sebuah rasa
sakit yang mendalam. Aku bahagia bisa hadir untuk mereka yang aku sayangi.
LPM. 44