Monday, September 29, 2014

Lihat Aku dengan Kedua Matamu

 LIHAT AKU DENGAN KEDUA MATAMU




Kotor, bau busuk menyengat, kumel, itulah aku dan lingkunganku sehari-hari. Tumpukan sampah  menjadi mata pencaharianku setiap harinya demi menghidupi anak dan keluargaku.  Aku tau sebagian orang bahkan hampir 90 persen dari mereka memandang sebelah mata terhadap pekerjaanku ini, “Pemulung Sampah” yaa... kata-kata itu yang selalu aku dengar dari mulut mereka ketika aku lewat dan tangan yang menutupi hidung mereka. Aku hanya berkata dalam hati, andai mereka di posisiku, apakah mereka akan melakukan hal yang sama? Entahlah, hidup memang butuh perjuangan  “Bekerja dan mencari uang dengan cara halal”, hanya itu yang bisa aku tanamkan dalam hati ketika orang-orang menghujatku. Aku mengerti, pastinya tidak ada manusia yang ingin menjadi seperti diriku.   
Hampir seluruh waktuku aku habiskan di tempat ini, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Menemukan barang-barang yang bermanfaat yang bisa aku gunakan kembali, seperti buku. Menemukan barang seperti buku merupakan sebuah barang berharga yang aku dapatkan, karena aku tau aku tidak mampu untuk membelinya. Aku memang tidak mempunyai pendidikan yang tinggi, tapi sekedar untuk membaca dan mengerti apa yang ada dalam buku itu aku bisa. Ketika aku lelah dan mengambil sedikit waktuku untuk beristirahat, aku bisa membaca buku yang aku temukan untuk memperoleh sedikit ilmu yang aku tidak ketahui. Setidaknya aku bukan pemulung yang buta akan semua hal.
Ketika senja tiba, aku akan menggotong semua barang yang aku dapatkan tadi untuk aku pergunakan kembali dan sebagiannya aku jual kepada penampung untuk mendapatkan sedikit uang untuk menghidupi keluargaku. Memang tidak banyak, setidaknya aku mendapatkannya dengan cara yang halal dan dari keringatku sendiri, bukan dengan meminta belas kasihan mereka. Aku bisa makan dan berkumpul bersama keluargaku setiap harinya merupakan anugrah yang paling indah yang aku miliki, semangatku untuk terus menjalani kehidupan ini.
Aku selalu berdoa, Yaa Tuhan.. Terima kasih atas nikmat yang Engkau berikan. Aku bahagia dengan karunia-Mu, aku memliki keluarga yang sangat menyanyangiku. Aku tidak pernah marah atas apa yang Engkau takdirkan. Mungkin ini memang jalanku namun aku akan terus berjuang untuk menjalani hidup ini dengan sekuat tenagaku. Yaa Tuhan… aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakana tentang aku dan pekerjaanku, tapi angkatlah derajatku di mataMu. Hanya itu yang aku pinta.
Beginilah kehidupanku setiap harinya, semoga apa yang aku lakukan bisa bermanfaat untuk diriku dan orang lain, mudah-mudahan Tuhan bisa merubah nasibku menjadi lebih baik lagi. Amin.

Sumber gambar : www.google.com
LPM023