LIHAT AKU DENGAN KEDUA MATAMU
Kotor,
bau busuk menyengat, kumel, itulah aku dan lingkunganku sehari-hari. Tumpukan
sampah menjadi mata pencaharianku setiap
harinya demi menghidupi anak dan keluargaku.
Aku tau sebagian orang bahkan hampir 90 persen dari mereka memandang
sebelah mata terhadap pekerjaanku ini, “Pemulung Sampah” yaa... kata-kata itu
yang selalu aku dengar dari mulut mereka ketika aku lewat dan tangan yang
menutupi hidung mereka. Aku hanya berkata dalam hati, andai mereka di posisiku,
apakah mereka akan melakukan hal yang sama? Entahlah, hidup memang butuh
perjuangan “Bekerja dan mencari uang
dengan cara halal”, hanya itu yang bisa aku tanamkan dalam hati ketika
orang-orang menghujatku. Aku mengerti, pastinya tidak ada manusia yang ingin
menjadi seperti diriku.
Hampir
seluruh waktuku aku habiskan di tempat ini, dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari. Menemukan barang-barang yang bermanfaat yang bisa aku
gunakan kembali, seperti buku. Menemukan barang seperti buku merupakan sebuah
barang berharga yang aku dapatkan, karena aku tau aku tidak mampu untuk
membelinya. Aku memang tidak mempunyai pendidikan yang tinggi, tapi sekedar untuk
membaca dan mengerti apa yang ada dalam buku itu aku bisa. Ketika aku lelah dan
mengambil sedikit waktuku untuk beristirahat, aku bisa membaca buku yang aku
temukan untuk memperoleh sedikit ilmu yang aku tidak ketahui. Setidaknya aku
bukan pemulung yang buta akan semua hal.
Ketika
senja tiba, aku akan menggotong semua barang yang aku dapatkan tadi untuk aku
pergunakan kembali dan sebagiannya aku jual kepada penampung untuk mendapatkan
sedikit uang untuk menghidupi keluargaku. Memang tidak banyak, setidaknya aku
mendapatkannya dengan cara yang halal dan dari keringatku sendiri, bukan dengan
meminta belas kasihan mereka. Aku bisa makan dan berkumpul bersama keluargaku
setiap harinya merupakan anugrah yang paling indah yang aku miliki, semangatku
untuk terus menjalani kehidupan ini.
Aku
selalu berdoa, Yaa Tuhan.. Terima kasih atas nikmat yang Engkau berikan. Aku
bahagia dengan karunia-Mu, aku memliki keluarga yang sangat menyanyangiku. Aku
tidak pernah marah atas apa yang Engkau takdirkan. Mungkin ini memang jalanku
namun aku akan terus berjuang untuk menjalani hidup ini dengan sekuat tenagaku.
Yaa Tuhan… aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakana tentang aku dan
pekerjaanku, tapi angkatlah derajatku di mataMu. Hanya itu yang aku pinta.
Beginilah
kehidupanku setiap harinya, semoga apa yang aku lakukan bisa bermanfaat untuk
diriku dan orang lain, mudah-mudahan Tuhan bisa merubah nasibku menjadi lebih
baik lagi. Amin.
Sumber gambar : www.google.com
Sumber gambar : www.google.com
LPM023