“BUMBU” KEHIDUPAN
Diumur yang
beranjak dewasa ini, tidak bisa dipungkiri jikalau kita sudah dihadapi beberapa
macam masalah. Mulai dari masalah yang kecil sampai tidak kecil lagi. Eits,
namun jangan khawatir karena bukan hanya kita seorang yang memiliki masalah,
anak bayi pun memiliki masalah. Hanya saja yang membedakan adalah bagaimana
cara kita menyikapi masalah tersebut.
Masalah di dunia
perkuliahan tentu lebih berat dibandingkan dengan masalah di dunia semasa
bangku sekolah. Seiring bertambahnya umur dan berjalannya waktu, masalah yang
dihadapi setiap orang pasti akan berbeda-beda. Dibalik masalah pasti ada
kemudahan. Dan, dibalik setiap masalah pasti akan ada dampak positif bagi diri
sendiri seperti lebih dewasa, lebih berpikir secara matang, dan mengendalikan
pikiran.
Tidak sedikit
orang yang membawa masalahnya ke waktu dan tempat yang tidak seharusnya.
Contoh, ketika sedang belajar dikelas dan sedang ada dosen sedang menerangkan
namun pikiran kita ke masalah yang sedang dihadapi. Nah, itu sangat tidak
dianjurkan karena kita harus bersikap professional dalam menghadapi masalah dan
tentunya harus selalu fokus dengan apa yang sedang kita kerjakan. Alangkah
baiknya jikalau menyelesaikan masalah di waktu dan tempat yang seharusnya dan
pada akhirnya kita mengevaluasi diri dan
sikap kita.
Memang, yang
namanya masalah sering muncul dalam benak secara tiba-tiba. Namun, itulah tugas
kita untuk selalu mengendalikan masalah. Kadang, sebuah masalah tidak akan
menjadi sebuah masalah kalau kita menganggap itu bukan masalah. Sugesti dalam
diri juga sangat berpengaruh terhadap apa yang sedang kita jalani. Segelintir
orang menilai sikap kedewasaan dari bagaimana kita menyikapi masalah. Bersikap bijaklah dan bersyukur dengan masalah
yang kita punya, karena hidup akan menjadi flat
jika tidak ada masalah. Anggap saja sebuah masalah adalah “bumbu” bagi
kehidupan. (KAA)