BIOGRAFI FIQIH KOMARUZZAMAN ZK
Lahir di Batam, 18 September 1993. Sang kakek
memberikan nama Fiqih Komaruzzaman dengan harapan sang cucu kelak menjadi
seorang yang selalu paham dan ahli dalam kemampuan yang dimilikinya. Saat ini
masih tercatat sebagai mahasiswa Multimedia dan Jaringan tingkat akhir di salah
satu perguruan tinggi negeri di Kota Batam, yaitu Politeknik Negeri Batam.
Tidak ada yang menyangka bahwa sosok yang
terkenal kalem dan jarang sekali terlihat marah bahkan hampir mendekati tidak
pernah oleh teman satu kampusnya ini, ternyata memiliki riwayat sebagai bocah
nakal ketika masih di taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Memasuki taman kanak-kanak saat berusia 4
tahun di TK Harmoni, Bengkong Aljabar dan melanjutkan pendidikan di SD Negeri
001, kota Batam. Ketika masih di taman kanak-kanak, sang ibu mengatakan bahwa
Fiqih adalah seorang yang nakal dan gemar mengganggu teman-temannya. Begitu
pula ketika memasuki Sekolah Dasar, lagi-lagi mendapatkan julukan sebagai bocah
nakal karena kegemarannya mengejek, mengganggu dan memukuli teman-temannya.
Namun, sejak sang guru agama mengajarkan Akhlakul Karimah di kelas 4, ia mulai
belajar membenahi diri untuk menjadi anak yang lebih baik.
Melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 pada
tahun 2005 dan menjadi siswa Teknik Elektro di SMK Negeri 1 Batam pada tahun
2008.
Sebelum akhirnya tercatat sebagai Mahasiswa
Politeknik Negeri Batam, pernah mencoba mengikuti ujian masuk di Perguruan
Elektronika Negeri Surabaya (PENS), namun sayangnya gagal. Tidak patah
semangat, kemudian mencoba di Politeknik Negeri Batam dan diterima melalui
jalur PMDK. Resmi menjadi mahasiswa pada tahun 2011.
Baru tertarik untuk memasuki dunia organisasi
saat semester dua karena ingin mengubah mindset seorang siswa menjadi
mahasiswa—menjadi seseorang yang tidak hanya berfokus pada bidang akademis
namun mampu memiliki kemampuan berorganisasi.
Organisasi pertamanya di kampus adalah Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ketika baru mulai bergabung sebagai anggota BEM,
dirinya belum memiliki tujuan kenapa mengikuti organisasi tersebut, namun tetap
mencoba dengan harapan mampu menambah pengetahuan yang selama ini tidak
didapatkan dari pendidikan formal. Terbukti dengan perubahan kemampuan lebih
berani untuk berbicara di depan umum dan lebih aktif di kelas. Serta
meningkatkan kemampuan bersosialisasi.
Tidak hanya di BEM, masih haus akan
pengalaman berorganisasi, selain mengikuti organisasi intrakampus seperti IMMPB
(Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Batam) periode 2011-2012, BLUG (Batam Linux
User Group) periode 2011-2013, LPM Paradigma (Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik
batam) periode 2013-2014, Fiqih juga mengikuti beberapa organisasi di luar
kampus.
Sebenarnya, keikutsertaannya di dalam
organisasi sudah dimulai sejak masih bersatuskan sebagai siswa SMK Negeri 1
Batam. Saat itu ia sudah mulai mengikuti organisasi di luar sekolah dan menjadi
bagian dari Remash (Remaja Masjid Ashobirin)—remaja masjid di SMK Negeri 1
Batam. Hanya saja saat itu ia belum terlalu memahami makna tanggung jawab di
dalam organisasi sehingga sering kali lalai terhadap tugasnya dan dicap sebagai
seseorang yang tidak becus dan amanah. Namun, sering berlalunya waktu, secara
perlahan ia mulai belajar bertanggung jawabnya di dalam berorganisasi.
Pada tahun 2009, ditawarkan menjadi anggota
dari Pengurus Kota PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia) yang merupakan suatu
organisasi yang bergerak dibidang olahraga sepak takraw. Di sinilah ia mulai
belajar untuk membuat schedule,
memimpin sebuah rapat, menenangkan dan menetralkan suasana di dalam rapat dan
lain sebagainya. Hingga di tahun 2012, mendapatkan amanah untuk menjabat
sebagai Wakil Sekretaris Umum Pengurus Kota PSTI (Persatuan Sepak Takraw
Indonesia). Di organisasi inilah ia belajar untuk selalu menghargai orang lain.
Bermula karena banyaknya tugas kampus yang
mewajibkan membentuk sebuah team,
maka Fiqih membentuk kelompok belajar yang masih belum diberi nama bersama
beberapa temannya. 11 Agustus 2012, Fiqih dan kelompok belajarnya membuat
sebuah video iseng bertemakan Debat Aktivis Mahasiswa Gokil dengan dirinya yang
berperan sebagai host.
Disinilah bermula terbentuknya TV Rusak.
Kemunculan TV Rusak sempat membuat hampir seluruh mahasiswa Politeknik Negeri
Batam heboh karena penasaran dan bertanya-tanya siapa saja orang-orang yang
berada di balik TV rusak. Namun, Fiqih dan teman-temannya masih merahasiakan
dan barulah ketika semester 3, keanggotan TV rusak mulai diketahui. Banyak yang
bertanya kenapa diberi nama TV Rusak? Dan Fiqih selalu menjawab bahwa dirinya
dan teman-temannya hanya ingin ketika orang menyebut TV RUSAK yang orang-orang
ingat adalah mereka (Brand Wash). Tidak hanya mendapat pujian, namun
banyak juga komentar kurang mengenakkan dan menganggap bahwa TV Rusak hanyalah
sesuatu yang tidak penting. Namun, berkat kritik dan saran tersebutlah yang
membuat TV Rusak masih bertahan sampai sekarang.
Pada 10 Agustus 2014, TV Rusak membuat sebuah
video berjudul Testimonial TV Rusak yang berisi wawancara yang dilakukan secara
acak terhadap masyarakat Politeknik Negeri Batam tentang apakah mereka
mengetahui TV Rusak yang dapat ditonton di Youtube dengan keyword Testimonial
TV Rusak.
Prinsip
hidupnya adalah selalu berusaha dan berdoa untuk mewujudkan cita cita yang diinginkan, selalu yakin dan optimis bahwa dibalik ini semua ALLAH SWT sudah
merencanakannya.
Di dalam hidupnya, Fiqih banyak merasa
berterima kasih kepada orang-orang yang selalu mendukungnya. Yaitu ibu
terbaiknya, ayah terhebatnya, ketiga adiknya, Firda, Farida dan Fannisa. Juga
untuk Cik Uwah dan Cik Puah,
keponakan-keponakannya, Haikal, Na’afi, Tata, Aling,
anak Kak Nilam. Juga kepada Senior-senior yang telah mengantarkan dirinya ke tahap perubahan. Khususnya kakanda Nuruzzaman
As Siddiq, Kakanda Cahya Sumirat yang banyak membagi ilmu dan pengalaman dalam berorganisasi dan juga teman dan
sahabatnya.
Fiqih bepesan kepada calon isteri dan ibu dari anak-anaknya kelak, “Aku akan menanti kalian dan kita
bersama akan melewati hidup dengan penuh kasih sayang”.
Penulis : Siskha Sri
Wulandari Ginting
---