Alangkah indahnya
kita dikala masih kecil, masih polos-polosnya, kita bermain dengan kejujuran,
dengan apa adanya. Seolah-olah dunia terasa begitu indah dikala kecil, kita
tidak pernah memikirkan hidup ini, kita tidak pernah memikir ke depannya mau
jadi apa, yang kita fikirkan hanyalah apa permainan kita pada esok hsri,
sungguh sangat menyenangkan untuk kita ingat sejenak.
Alangkah
bersukurnya kita yang bisa menikmati masa ke anak-anakan dengan nikmat, bermain
sepuasnya, memiliki permainan yang banyak, seakan dunia ini terasa milik kita untuk
bermain.
Namun sangat
untuk disayangkan, karena tidak semua kita yang bisa merasakan keindahan waktu masa
kecil itu, tidak semua kita yang bisa merasakan permainan waktu dikala kecil
itu seperti apa, saat mereka yang menikmati permainan dengan teman seumuran,
sedang kita di usia kecil membanting tulang untuk kelangsungan hidup keluarga,
kita berkelahi dengan waktu, bercumbu dengan terik panas matahari, dimana
keadilan itu.?
Namun kita tidak
bisa menyalahkan orang tua kita sepenuhnya, kita jugaa tidak bisa menyesali
hidup ini dengan serupa yang ada, kita tetap jalani hidup ini dengan sabar dan
tawakal, kita mencoba untuk melangkah, satu persatu langkah, meski lambat, asalkan
membawa kita kedalam keberhasilan, jangan pernah pesimis, jangan pernah lari
untuk kemiskinan, namun lari dari kemiskinan itu sendiri.
Banyak mereka
yang memiliki fasilitas dari kecil hingga kelak dewasa, namun itu terkadang
membuat mereka terlena dan lalai dalam berusaha, banyak juga diantara mereka
yang tidak memiliki apa-apa namun bersungguh-sungguh dalam usahanya, kelak dia
akan menemukan kebahagian yang seutuhnya, kita telahir bukanlah untuk seorang
pecundang, namun kita timbulkan rasa kepercayan kita, bahwa kita bisa lebih
baik dari mereka.
Ketika kita
mendapatkan apa itu yang kita inginkan, jangan lupa untuk tetap tenang dan
melangkah pada jalurnya, kita tak perlu untuk menyombongkan itu semua, cukup
kita menimbulkan rasa bangga itu, karena kita berhasil dengan karya kita.
Penulis : Sep Justin
@LPMPolibatam
0 komentar:
Post a Comment