Sabtu, 31 Mei 2014

LPM Datangkan Wartawan METRO TV di Diklat Reporter


LPM PARADIGMA - Diawali menonton video wawancara karya Tim Videografy & Liputan LPM Paradigma tentang tim robot Politenik Negeri Batam, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) LPM Paradigma kembali menyelenggarakan didikan kilat (diklat), kegiatan ini dilaksanakan dengan bertujuan untuk menambah ilmu anggota LPM Paradigma khususnya dibidang reporter. Harapan kedepan LPM Paradigma akan mengajak seluruh mahasiswa Politeknik Batam untuk belajar bersama LPM khususnya dibidang jurnalistik.

Pembicara diklat kali ini adalah seorang koresponden METRO TV wilayah Kepulauan Riau (KEPRI) yang diundang khusus untuk menyampaikan materi mengenai reporter. "Saya sangat senang bisa berbagi ilmu kepada kalian semua, karena jika ilmu kita tidak dibagi-bagi maka tidak akan ada gunanya", ucap bang bagas saat memulai bicara, Sabtu (31/05) di ruang 117 Politeknik Negeri Batam.

Ketua Umum LPM Paradigma menyampaikan bahwa kegiatan diklat ini memang dirutinkan, biasanya setiap minggu dan materi yang disampaikan sesuai dengan apa yang kurang di lembaga pers ini. Jika kurang dibidang penulisan, maka kita akan adakan diklat tulisan, begitu juga reporter, karena masih kurangnya kemampuan sebagian anggota mengenai bicara didepan kamera.

"Kegiatan disiapkan oleh tim PSDM yang mana sudah ditentukan siapa yang bertanggung jawab dibidangnya, jadi setiap kegiatan LPM Paradigma tidak akan ada pembentukan panitia baru, karena akan mengurangi waktu dan kesiapan anggota itu sendiri", tambah ketua LPM Paradigma yang biasanya disapa ali.

Bang Bagas menjadi pemateri sangat enjoy dan materi yang disampaikan menarik, sehingga terlihat para anggota LPM sangat antusias pada saat menyampaikan materi. Pemateri berbagi tips agar tidak grogi didepan kamera, karena kebanyakan orang grogi saat didepan kamera. Langkah pertama adalah kita harus percaya diri serta melihat - lihat sekeliling kita, karena dengan percaya diri maka grogi kita akan hilang, yang kedua adalah usahakan bicara yang keras saat 10 detik awal memulai bicara didepan kamera, dan yang terakhir adalah lakukan kegiatan - kegiatan yang mudah dan membuat kita hilang grogi, misalnya maju mundur, gerakkan tangan, dan lainnya jawab bang bagas saat menjawab pertanyaan anggota LPM Paradigma. Bang Bagas juga menambahkan bahwa reporter dan kameraman haruslah singkron, seperti kita menggunakan sarung sebagai celana serta baju koko sebagai baju.


Acara ini diakhiri dengan foto bersama anggota LPM Paradigma, serta teriakan kompak Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Batam. (KM)

0 komentar:

Posting Komentar