Kemederkaan
Yang Tersimpan
Saya kurang setuju dengan apa yang
mereka sampai kan tentang keadilan sosial. Karna masih banyak yang telantar
disudut jalan, memimntak belas kasihan dari orang lain, masih banyak mereka
yang tidak memiliki rumah untuk mereka tepati, mereka berteduh dibawah kolong
jembatan, menerjang dingin nya malam.
Akan tetapi mereka terbiasa hidup dengan
alam seperti itu, dibalik senyum wajah tua itu terlihat jelas duka yang
mendalam, duka yang hanya bisa terobati
ketika hidup ini mulai merata dengan ke adilan, bukan hanya janjian belata.
Mereka melihat dan memahami apa yang
sedang terjadi, akan tetapi mereka tidak melihat nya dengan batin mereka.
y’ALLAH, apakah kah yang membedakan kami
dengan makluk ciptaan lain mu, apakah pangkat dan kekayaan yang membedakan
kami.?
Terucap kata duka dari seorang wanita
tua yang sangat menyangi tentang ke adilan ini, harapan, keinginan hanya bisa
menjadi sebuah kenangan ketika masih hidup, mereka tidak mendengar apa yang
kita ingin kan.
Kebisuak kami tidak bersuara bukan karna
menghargai mereka, karna kami tidak mau bercerita dengan orang yang tidak
memiliki hati dan perasaan.
Sampai kan salam termanis kami, sebuah
salam yang menyisip kan kebencian mandalam kepada mereka.
By : Sep Justin
0 komentar:
Post a Comment