CARA MENJADI WARTAWAN YANG
GEMAR MENULIS
LPM PARADIGMA – Sepertinya keren sekali
ketika kita bisa menulis hal –hal yang kita lihat dan kita sampaikan ke orang
lain. Menulis langkah awal untuk membuat sesuatu apapun itu yang fungsinya
nanti untuk dibaca agar kita ingat kembali apa yang kita pikirkan dan kita
lihat tadi. Nah, menulis itu hal wajib bagi seorang jurnalistik atau wartawan
yang nantinya tulisan tersebut akan sebagai media informasi yang dibaca oleh
seluruh orang. Di Politeknik Negeri Batam ada sebuah organisasi yang bernama
LPM PARADIGMA dan saya juga termasuk anggota disana. Apapun berita yang
berhubungan di Kampus Politeknik kami menulisnya dan setiap minggu terbit di
learning.polibatam.ac.id. Bagaimana sob, tertarik untuk terjun ke dunia
jurnalistik alias jadi wartawan ? menurut saya Susah-susah gampang sih untuk
jadi wartawan. Bisa jadi sangat sulit, bisa jadi gampang banget. Semua
tergantung dari kemauan dan kesiapan setiap orang.
Jika sahabat
semua sudah bersedia dan siap untuk terjun jadi wartawan tapi bingung mau
mulainya. Nah, ini saya mencoba untuk berbagi kepada sahabat apa saja sih yang
harus kita siapkan. Meskipun sebenarnya sudah banyak buku bacaan yang membahas
mengenai ini, Tulisan ini saya buat untuk melengkapi dan menambah wawasan
karena ditulis berdasarkan pengalaman pribadi.
1. Jangan pernah Takut Salah Dalam Menulis
Yang membuat
kebanyakan orang tidak menulis menulis karena berpikir takut salah. Salah itu
hal wajar selagi kita mau mencobanya dan nantinya kita akan belajar dari
kesalahan itu. Meskipun ada yang mendelik sebal karena pertanyaan kita dianggap
terlalu datar dan biasa ketika berwawancara dengan narasumber yang mau kita
tulis, jangan diambil pusing. Tetap fokus saja pada isu yang ditanyakan dan
jangan pernah takut salah. Kuncinya adalah YAKIN, banyak wartawan di sekitar
sahabat yang pengetahuannya setali tiga uang atau bahkan lebih dangkal
dibanding sahabat. Tujuan sahabat bertemu dan wawancara dengan narasumber
adalah bertanya. Jadi tanya saja sebanyak mungkin untuk bisa memperoleh isu dan
materi untuk menulis berita yang lebih banyak.
2. Harus siap dan memiliki Mental yang Tangguh
Untuk setiap
profesi sebenarnya dibutuhkan mental yang tangguh. Karena seseorang yang terjun
pada profesi tertentu sudah melalui masa sekolah, kuliah, atau belajar
mendalami bidang profesi tersebut. Sementara apa yang dipelajari di sekolah dan
kuliah biasanya masih sekedar teori yang pada kenyataannya sangat jauh dari
praktek sehari-hari. Secara ilmu mungkin akan sama untuk teori dan praktek
bahwa dalam menulis judul berita yang paling baik harus seperti ini dan seperti
itu. Tetapi untuk hal-hal lain seperti dimarahi karena narasumber tidak
menyukai pertanyaan kita, ditegur oleh sesama rekan wartawan di lapangan karena
pertanyaan kita dianggap tidak penting, atau dimarahi editor karena tulisan dan
pertanyaan kita kurang mendalam, itu tidak dipelajari di kampus. Untuk itu
mental menghadapi situasi-situasi seperti itu sangat diperlukan.
3. Sering Sering Membaca
Banyak baca!
Poin ketiga ini adalah hal wajib yang juga harus sahabat lakukan karena membaca
adalah modal untuk bertanya dengan narasumber maupun berdiskusi dengan editor
untuk pemilihan sudut berita. Dan tidak ada wartawan yang andal menulis jika
tidak diimbangi dengan banyak membaca. Semakin banyak baca akan semakin kaya tulisan
dan pemikiran kita. Dijamin, sahabat akan jadi wartawan yang bisa mendapat
kepercayaan dari narasumber dan jadi kesayangan editor (aamiin).
4. Mulailah Menulis
Karena pekerjaan
utama wartawan adalah menulis, maka kemampuan menulis adalah sesuatu yang tidak
bisa ditawar. Kalau sekadar menulis, semua orang bisa. Tetapi apakah tulisan
sahabat enak dibaca atau tidak, itu yang harus dibuktikan. “Satu peluru hanya
bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) sanggup menembus jutaan
kepala” kata Sayyid Quthb
5. Jangan Jenuh atau Bosan
Untuk membunuh
kejenuhan, setiap orang memang memiliki cara sendiri mengatasinya. Tetapi
sebisa mungkin, sahabat jangan hanya fokus untuk mendalami satu bidang tertentu
saja. Ada baiknya sahabat mempelajari bidang lain sebagai penyegaran. Tentu
saja hal ini sangat bergantung dengan kesepakatan dengan bidang lain.
6. Harus Tahu Etika Profesi
Wartawan tidak
selalu memiliki latar belakang kuliah di jurusan jurnalistik atau komunikasi.
Hal ini tentu sah-sah saja, meskipun hal ini selanjutnya menjadi masalah tersendiri
bagi mereka yang memiliki latar belakang keilmuan jurnalistik karena menambah
saingan di dunia kerja. Bagi mereka yang mengambil jurusan ilmu jurnalistik
atau komunikasi, mereka pasti sudah mempelajari etika jurnalistik. Bagi yang
kuliah di jurusan lain, membaca etika jurnalistik sangat diperlukan. Bukan
hanya dibaca tetapi juga diimplementasikan. Karena standar etika itu adalah
tempat kita berpijak menjalankan profesi ini.
Itulah 6 poin
menurut saya untuk siap menjadi wartawan yang gemar menulis. Intinya sahabat
adalah action. Sudah banyak teori yang kita pelajari sekarang tinggal bagaimana
hasil nyata. Cukup tulis apa yang sahabat pikirkan. Mengenai bagus dan
tidaknya, sahabat bisa memperbaiki di kemudian hari. Semoga dengan tulisan ini
semakin banyak orang yang semangat kembali untuk terus menulis menulis dan
menulis.
Writer : @FiqihK
(Twitter,line,Instagram)
0 komentar:
Post a Comment