1.
Kenali Bibit, bebet dan bobot si Caleg
Pendidikannya seperti
apa? Apakah gelar akademisnya didapat secara instan dengan membeli? Ataukah
dimassa lalunya figure tersebut adalah seorang preman? Penting juga mengecek
apakah sang caleg tersebut rukun sama tetangganya caranya adalah dengan
bertanya sama warga di lingkungannya apakah pernah ikut terlibat gotong royong
atau tidak?. Apakah termasuk orang yang super cuek dan sukar untuk berbuat sosial?
Atau bagaimana kehidupan berorganisasinya di lingkungan tempat tinggalnya atau
dimassa menempuh pendidikan terdahulu? Apakah sebagai penggembira saja atau
sebagai pelaku utama.?
2.
Mengenal Pribadi Calon Legislatif
Kenali potensi yang caleg
itu miliki. Misalnya, lihat dari kecerdasannya dalam berpikir, kesantunannya
dalam berkampanye, kedermawanan dan kepedulian sosialnya terhadap masyarakat,
pengendalian emosi serta akhlaknya. Dan anda juga dapat menggali informasi dari
beberapa media yang yang memuat tulisan mengenai caleg tersebut.
3.
Bagaimana Visi dan Misi Dalam Program Kerja 5
Tahun ke Depan
Anda sebagai pemilih yang
bijak harus mengetahui visi dan misi yang disampaikan oleh caleg tersebut. anda
harus memahami bagaimana caleg itu dapat melihat potensi dari masyarakat maupun
lingkungan sekitarnya. Bagaimana calon legislatif tersebut memproyeksikan
potensi-potensi tersebut ke dalam buah pikirnya dan mengubah menjadi cara
pandang ke depan. Sehingga, dapat diwujudkan dan di aplikasikan ke masyarakat.
4.
Jangan Membeli Kucing Dalam Karung
Anda sebagai masyarakat
dan khususnya pemilih haruslah memiliki tanggung jawab moral dalam hal memilih
calon legislatif. "Jangan hanya membeli kucing dalam karung" yang
artinya anda tidak tahu seperti apa caleg yang anda pilih nantinya. Sebagai
pemilih yang cerdas dan bertanggungjawab. Anda harus menentukan kriteria,
memahami dan mengenal caleg serta memcocokan visi dan misi yang disampaikan
terhadap apa-apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar apakah sudah sejalan
atau tidak. Terakhir, jangan pilih caleg yang "ngomong doang" namun
harus memiliki gebrakan.
5.
Partai politik pengusung turut menentukan
Lihat juga seperti apa
partai pengusung sang caleg. Apakah partai "kacangan" atau partai
yang timbul tenggelam bagaikan hidup segan mati tak mau. Atau partai yang baru
muncul kemarin sore yang belum teruji? Ini penting karena partai yang kuat akan
memudahkan posisi tawar di bangku parlemen dalam menentukan keputusan yang pro
rakyat.
6.
Pro lingkungan dan adat serta tradisi
Harap juga di perhatikan
bagaimana sang caleg dalam kiprahnya nanti sebagai wakil rakyat apakah peduli
terhadap kelestarian lingkungan. Dan pemeliharaan keberadaan adat istiadat.
Ingat 5 menit anda menentukan pilihan, akan mempengaruhi nasib Rakyat Indonesia 5 tahun yang akan datang.
Pesan : Jangan GOLPUT deh, karena kalau golput, surat suara yang
kosong bisa di salah gunakan dan untuk menghindari itu lebih baik kita datang
ke bilik suara dan coblos semua yang ada atau robek agar surat suaranya gak sah
0 komentar:
Post a Comment