Sebenarnya
apatis itu apa sih? Mungkin diantara kawan-kawan masih bingung dengan arti dari
kata yang satu ini. Kalau secara bahasa orang awamnya apatis itu artinya cuek,
tak peduli dengan sekitarnya, tak mau tau, tak mau ambil pusing. Pokoknya yang
identik dengan itulah. Kalau orang Jakarta bilangnya gini : Gue sih cuek aja,
emang gue pikirin .Terus kalau orang melayu bilangnya selambe dan kalau di kota
batam kita ini anak mudanya bilang : Selow aja geng. Namun intinya tetap sama :
Apatis.
Apatis menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti acuh tidak acuh; tidak peduli; masa
bodoh. Gimana kawan? Sudah mengerti kan? Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Apakah harus menjauhinya atau malah mengamalkannya? Eitsss, tunggu dulu kawan.
Apatis itu di satu sisi punya sedikit manfaat. Contohnya gini, ada sepasang
kekasih yang sedang bertengkar. Terus tanpa sengaja kawan lewat di dekat
mereka. Nah.. disinilah dibutuhkan sikap apatis. Karena salah-salah kalau ikut
campur masalah dua sejoli tersebut malah kita yang kena semprot. Untuk itulah
lebih baik kita apatis saja dengan urusan mereka. Hehe.
Tapi, sedikit
manfaat itu tidak sebanding dengan kerugiannya kalau kita jadi orang apatis. Orang
apatis itu cenderung tertutup. Dan juga tidak mau ambil pusing dengan
permasalahan dan keadaan di sekitarnya. Nah.. kalau orang seperti ini memimpin
negara apa jadinya coba? Rakyat kelaparan masa bodoh, korupsi merajalela
bilangnya gini: gue sih cuek aja, bencana alam dimana-mana ngomongnya gini:
selow aja geng. Intinya pemimpin seperti ini bukanlah pemimpin yang baik.
Nah..
kawan-kawan mahasiswa, oleh karena itu jauhilah sifat apatis. Mulailah membuka
diri, mulailah berinteraksi, mulailah memikirkan dan memahami permasalahan yang
sedang dialami bangsa kita. Namun jangan juga terlalu menjauhi sifat apatis
ini, karena terkadang apatis itu diperlukan dalam menghadapi permasalahan atau
keadaan yang bukan hak kita untuk mencampurinya.
Salam Pers
Mahasiswa!
Oleh: Arif Safrimawan
@LPMPolibatam
0 komentar:
Posting Komentar